Berita

Imam Shamsi Ali/Net

Publika

Isra Mikraj Di Era Covid-19 (Keempat)

RABU, 17 MARET 2021 | 11:17 WIB

DALAM riwayat disebutkan bahwa setiba beliau di masjidil haram dada beliau di belah, lalu hati beliau dibersihkan.

Kemudian beliau memulai perjalanan malam itu dengan memakai sebuah kendaraan bernama "al-Buraaq". Sebuah kendaraan yang kadang diimajinasikan dalam gambar-gambar dengan kuda yang berwajah wanita cantik. Entah dari mana awal gambar imajinasi seperti itu.

Selama dalam perjalanan itu Rasulullah SAW, tentu atas perintah Allah, ditemani oleh malaikat Jibril AS. Bahkan Jibril menjadi rujukan (tempat bertanya) beliau ketika harus menanyakan seuatu selama perjalanan itu.

Kembali kepada nama kendaraan tadi, Al-Buraaq. Kata ini sesungguhnya berasal dari kata "al-barqu" yang berarti kilat, yang secara literal dapat juga dimaknai sebagai "cahaya", yang relevansinya kepada ukuran kecepatan. Makna lain yang diambil dari al-barqu ini adalah "energi" atau kekuatan.

Penamaan alat transportasi Isra' dengan Buraaq ini nampaknya sangat relelvan dengan ayat Al-Quran di Surah Ar-Rahman: "Wahai golongan jin dan manusia jika kamu menembus langit dan bumi maka tembuslah. Niscaya kalian tidak mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (sultan)".

Kata "sulthon" oleh sebagian ulama dimaknai sebagai kekuatan ilmu dan teknologi. Sebagian yang lain memahaminya dengan kacamata teologis. Artinya dengan "qadarullah" atau kuasa Allah.

Dalam pemahaman Islam, tentu keduanya tidak paradoks (bertolak belakang). Karena ilmu dan teknologi juga ada dalam genggaman kuasa Allah SWT.

Penamaan ini sekaligus menggambarkan secara dekat betapa Islam itu sangat dekat sekaligus menempatkan ilmu dan teknologi pada posisi yang penting dalam kehidupan manusia.

Artinya Isra Mikraj sesunguhnya menggambarkan secara dekat perjalanan hidup manusia di mana ada masa tertantang untuk menembus batas-batas langit dan bumi. Tapi semua itu hanya memungkinkan dengan kemajuan dan kekuatan sains dan teknologi.

Bagi saya pribadi, kenyataan Sejarah ini menjadi salah satu bukti kebenaran sekaligus pembuktian ajaran agama Islan yang tidak akan pernah lapuk dan ketinggalan zaman dan situasi apapun. Sehingga di abad 21 ini dengan bercirikan kemajuan sains dan teknologi Islam hadir menjadi jalan kehidupan yang tetap berkesesuaian.

Pilihan Dalam Hidup

Ketika Rasulullah SAW tiba di Jerusalem, hal pertama yang beliau alami adalah penawaran minuman yang disampaikan oleh malaikat Jibril, tentu atas perintah Allah SWT. Konon beliau ditawari dua macam minuman untuk dipilih. Yaitu minum berupa susu dan minum berupa khamar.

Rasulullah SAW ternyata memilih minuman berupa susu. Dan dengan serta merta Jibril berkata: "Sungguh engkau telah memilih kefitrahan".

Peristiwa ini menggambarkan sesuatu yang sangat mendasar dalam hidup manusia. Bahwa dalam menjalani hidup dunia ini di hadapan manusia selalu ada pilihan. Dan manusia secara mendasar (inherent) dibekali kebebasan untuk menentukan pilihan hidupnya.

Pilihan hidup itu adalah antara hak dan batil atau benar dan salah. Antara manfaat dan mudhorat. Antara iman dan kufur. Antara kesucian dan kotoran. Antara keindahan dan keburukan. Antara kebaikan dan kejahatan. Antara fitrah dan hawa nafsu yang jahat.

Di sinilah manusia dalam perjalanan hidupnya mengalami ujian berat. Di satu sisi secara mendasar hidupnya dibangun di atas kesucian (fitrah). Tapi di sisi lain  menjadi bagian dari tabiat hidupnya teruji. Bahkan Iblis sendiri dibiarkan hidup panjang hingga akhir zaman untuk menjadi bagian dari ujian hidupnya.

Tapi yang terberat dari semua itu adalah bahwa kefitrahan manusia juga dikelilingi oleh tarikan-tarikan hawa nafsu yang kerap lebih berat kepada kecenderungan "jahat". Ini digambarkan dalam Qur’an: "fa alhamahaa fujuuraha wa taqwaaha" (lalu Allah Ilhamkan kepada jiwa manusia itu dorongan jahat dan baiknya).

Penyebutan dorongan jahat terlebih dahulu pada ayat ini mengindikasikan jika dorongan itu memang dominan. Artinya kalau ditimbang antara dorongan jahat (fujuur) dan dorongan baik (taqwa) kejiwaan manusia, dorongan jahatnya lebih dominan.

Untuk mengimbangi kecenderungan jahat manusia itulah Allah SWT dengan kasih sayangNya memberikan bimbingan kepada hambaNya. Agama pun dihadirkan untuk membantu hambaNya dalam menjaga fitrahnya. Penggambaran itu disebutkan di Al-Baqarah: "Dan jika datang kepadamu dari Aku petunjuk itu maka barangsiapa yang ikut kepada petunjukKu, niscaya tiada ketakutan bagi mereka dan tiada pula kesedihan".

Pilihan minuman fitrah (susu) oleh Rasulullah SAW itu tidak lepas dari pembersihan hati yang dilakukan sebelum perjalanan itu. Membuktikan bahwa untuk manusia dapat memilih arah hidupnya secara benar (fitrah) diperlukan hati atau jiwa yang benar dan bersih.

Kenyataan inilah yang disimpulkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya: "Sungguh pada tubuh manusia itu ada segumpal darah. Jika segumpal darah itu baik maka membaikkah seluruh anggota tubuhnya. Tapi jika rusak maka rusaklah semua anggota tubuhnya. Itulah hati" (hadits).

Karenanya jagalah kesucian hati. Karena itu jaminan kesucian hidup. Dan dengan hati yang suci itulah manusia akan menemui tuhannya kelak. "Pada hari harta dan anak-anak tiada manfaat kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih" (As-Shu'ara: 87).

Semoga hati kita selalu terjaga dalam kefitrahan. Amin! (Bersambung....).

Imam Shamsi Ali
Presiden Nusantara Foundation.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya