Berita

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dengan anaknya Puan Maharani/Net

Politik

Kultur Politik Indonesia Masih Bau Nepotisme, Sulit Buat Jokowi-BG Pimpin PDIP

RABU, 17 MARET 2021 | 10:47 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktur eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti sulit membayangkan regenerasi kepemimpinan di dalam tubuh PDI Perjuangan bakal dilanjutkan oleh orang di luar trah Megawati Soekarno Putri.

"Kalau dilihat secara umum, politik kita masih penuh dengan kultur nepotisme. Dengan begitu, sulit membayangkan bahwa regenerasi kepemimpinan partai akan mengarah kepada orang lain di luar trah ibu Megawati," kata Ray kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/3).

Dengan demikian, Ray berpandangan, kemungkinan terbesar pemegang tongkat komando PDI Perjuangan ialah satu dari tiga anak Megawati yakni Muhammad Prananda Prabowo, Muhammad Pratama, dan Puan Maharani.

"Yang paling menonjol dalam politik adalah ibu Puan Maharani," kata Ray.

Dengan posisi Puan sebagai Ketua DPR, menjadi nilai tambahan. Karena menurut Ray, secara pengalaman dalam politik dan pergulatan dalam partai, rekam jejak Puan Maharani lebih panjang dan dalam.

"Jika dilihat dari aspek ini, kans ini Puan untuk menggantikan ibu Mega jauh lebih besar. Tapi, tentu saja, pertimbangannya bukan hanya soal itu. Yang lain adalah soal kesepakatan di internal keluarga ibu Mega juga. Kesepakatan inilah yang saya kira akan jadi penentu," pungkas Ray.

Sebelumnya, terdapat dua skenario kepemimpinan baru PDIP pasca Megawati Soekarnoputri. Pertama, kepemimpinan baru partai dilanjutkan trah Megawati Soekarnoputri.

Selain itu ada dua tokoh lain yang dikenal memiliki hubungan spesial dengan Megawati yang juga layak dipertimbangkan untuk memimpin PDIP.

Keduanya adalah Joko Widodo yang sekarang ditugaskan sebagai Presiden Indonesia, dan Budi Gunawan yang sedang menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya