Berita

Ilustrasi./Net

Kesehatan

Tender Pengadaan Vaksin PCV, Siapa Pemenangnya?

SELASA, 16 MARET 2021 | 12:07 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Tiap tahun, sekitar 800.000 balita di dunia meninggal dunia akibat penyakit pneumonia. Anak-anak berisiko terjangkiti pneumonia karena sistem daya tahan tubuhnya lemah akibat malnutrisi, pencemaran udara yang tinggi, serta konsumsi air yang tidak layak minum.

Indonesia merupakan salah satu negara angka dengan kematian terbesar, yakni sekitar 19.000 anak per tahun. Disinyalir, setiap satu jam ada 71 bocah kita tertular pneumonia. Kasus pneumonia di Indonesia menunjukkan peningkatan sejak tahun 2013, namun tergolong lambat ditangani karena mahalnya harga vaksin.

Harga satu dosis vaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccine) di pasar dibandrol 19 dolar AS. Asumsi jumlah balita Indonesia adalah 7 juta dan jika semuanya harus divaksin, maka diperlukan 133 juta dolar AS atau sekitar Rp 1.925 Triliun. Angka yang fantastis karena lebih dari 2/3 total belanja APBN kita tahun 2021 yang berjumlah Rp 2.750 Triliun.


Menurut ekonom kesehatan UNPAD, Auliya Suwantika, Selasa (16/3), harga vaksin PCV dibentuk oleh tiga pintu. Pertama harga dari UNICEF, kemudian harga kontrak, dan harga pasar (private market). Perbedaan harga dari ketiga pintu itu sangat lebar. Hasil studi Auliya merekomendasikan pemerintah untuk membeli vaksin dari pintu UNICEF yang dinilai paling murah.

Karena itu, ketika datang tawaran pengadaan vaksin PCV dari UNICEF yang mematok harga 3 dolar AS per dosis, sudah semestinya pemerintah menerimanya. Pada pertengahan September tahun lalu, Kementerian Kesehatan pun menandatangani perjanjian kerjasama dengan UNICEF yang memungkinkan pengadaan vaksin PCV dengan harga terjangkau. Kabarnya, harga vaksin PCV bisa mencapai 3 dolar AS per dosis karena separuh harganya dibayarkan oleh Bill and Melinda Gates Foundation yang merupakan donatur UNICEF.

“Kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia membeli vaksin baru seperti pneumococcal conjugate vaksin (PCV) dengan harga 1/3 dari harga pasar. Jika diukur secara nasional, hal ini dapat mencegah hampir 10.000 kematian anak setiap tahun,” kata Debora Comini, Perwakilan UNICEF Indonesia, dalam situs unicef.org.

Saat ini, Kemenkes telah melakukan tender pengadaan vaksin PCV dan publik menunggu pengumuman pemenangnya. Walau pemerintah telah menandatangani Memorandum of Understanding dengan UNICEF, keputusan yang diambil bisa saja tak sejalan dengan kesepakatan itu. Namun, sulit dibayangkan jika pemerintah mengambil keputusan yang memenangkan provider vaksin swasta dengan tawaran harga jauh lebih mahal.

Irma Hidayana, ahli kesehatan masyarakat yang juga pegiat Koalisi Vaksin untuk Semua (KVS) menyatakan, belanja vaksin PCV dari UNICEF bukan saja merupakan bentuk efisiensi anggaran. Lebih jauh lagi, belanja vaksin PCV dari badan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) itu dinilai lebih aman dari konflik kepentingan.

“Kita dapat harga murah bukan hanya karena ada bantuan Bill Gates, tetapi karena kita tertib membayar iuran di PBB dan badan-badannya. Iuran itu juga ikut membiayai pembuatan vaksin,” jelasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya