Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Sistem Demokrasi RI Dinilai Sudah Cukup Mapan, Pengamat: Perlu Diusut Hantu Yang Ngipasi Isu Presiden 3 Periode

SENIN, 15 MARET 2021 | 22:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Munculnya isu jabatan presiden menjadi tiga periode dianggap Direktur Parameter Politik, Adi Prayitno, tidak tepat. Karena, dia menilai sistem demokrasi Republik Indonesia (RI) sudah cukup mapan setelah reformasi 1998.

Menurut Adi Prayitno, kematangan sistem demokrasi Indonesia bisa dilihat dari proses amandemen Undang Undang Dasar (UUD) 1945 yang sudah terjadi sebanyak empat kali pada tahun 1999 hingga 2002, yang tujuannya adalah untuk menumbuh suburkan sistem presidensial.

"Kenapa pasca reformasi ada amandemen? Karena merubah tatanan sistem politik dan sistem demokrasi kita. Pilpres secara langsung, Pilkada secara langsung termasuk ngatur jabatan presiden," ujar Adi Prayitno saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/3).

Akan tetapi, Adi Prayitno memandang isu mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode lewat amandemen UUD 1945 sekarang tidak memiliki dasar dan atau alasan yang kuat.

"Amandemen itu sebuah hal yang lumrah sebenarnya, tapi kalau amandemen itu meniscayakan suatu hal yang luar biasa. Tidak ujug-ujug amandemen, harus ada peristiwa yang cukup luar biasa," paparnya.

"Sistem demokrasi kita kan sudah cukup mapan. Apa lagi yang mau di amandemen?" sambung Adi Prayitno.

Maka dari itu, Dosen Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengaku khawatir isu presiden tiga peirode ini bukan hanya soal mengubah masa jabatan presiden saja.

"Pastinya akan banyak isu-isu lain yang disisipkan. Misalnya bupati, wali kota, gubernur yang dipilih secara langsung kalau diubah gimana? Jadi ditunjuk," katanya.

"Makanya ini perlu diusut hantunya, atau siapapun orangnya yang ngipas-ngipasi, memberi angin surga terkait isu jabatan tiga periode presiden ini," demikian Adi Prayitno menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya