Berita

Ilustrasi

Dunia

Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19, Italia Terapkan Zona Merah Selama Masa Perayaan Paskah

SENIN, 15 MARET 2021 | 05:45 WIB | LAPORAN: RIESKA WULANDARI

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi atas masukan dari Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza, kembali menerapkan pengetatan protokol di Italia yang akan diterapkan mulai 15 Maret hingga 6 April mendatang.  

Kada kawasan di mana insiden infeksi kumulatif secara mingguan melebihi 250 kasus per 100.000 penduduk masuk dalam kategori zona merah.

Dari 15 Maret hingga 2 April dan 6 April 2021, warga di area kuning dan oranye melakukan kunjungan hanya sekali sehari, antara pukul 5.00 dan 22.00, asal berada dalam lokasi kotamadya yang sama.


Maksimal kunjungan dilakukan oleh dua orang serta diperbolehkan membawa anak-anak di bawah umur 14 tahun atau orang-orang dengan disabilitas atau tidak mandiri yang tinggal bersama.

Sementar itu pada hari Paskah dan pekan Paskah 3, 4, dan 5 April 2021, pemerintah meneapkan kebijakan zona merah di seluruh negeri, kecuali untuk daerah atau provinsi otonom yang wilayahnya terletak di zona putih.

Pada hari-hari ini, di wilayah yang terpengaruh oleh pembatasan, perjalanan ke rumah pribadi berpenghuni lainnya hanya dapat dilakukan sekali sehari, antara pukul 5.00 dan 22.00 dan tetap berada dalam Wilayah yang sama.

Italia berusaha memenuhi target vaksinasi 500.000 warga per hari dan diharapkan bisa mencapai 80 persen populasinya pada bulan September.

"Sampai saat ini Italia telah memberikan 7,9 juta dosis dan akan berlipat ganda dalam tiga pekan ke depan," kata Komisioner Luar Biasa Jenderal Francesco Paolo Figliuolo penanggungjawab pelaksana kampanye vaksinasi nasional di Roma, Italia, Sabtu (13/3).  

Italia mengharapkan pada bulan Juni akan mencapai sebanyak 52 juta dosis  dan sebelum musim gugur sebanyak 84 juta dosis  

Italia memiliki 1.733 titik vaksinasi dan juga akan mulai menggunakan tenaga para dokter umum sebanyak 44.000 orang dan dukter gigi sebanyak 60.000 orang serta spesialis medis sebanyak 23.000 orang untuk memperkuat jaringan vaksinasi dengan mulai melakukan vaksinasi skala besar di pusat kebugaran, sekolah, struktur asosiasi, dan konferensi episkopal sebagai badan pendukung.  

Selain itu, Italia juga akan meningkakan adopsi dan solusi teknologi informasi untuk memperluas pemesanan dan sistem administrasi vaksinasi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya