Berita

Korea Selatan membekukan kerja sama pertahanan dengan Myanmar/Net

Dunia

Korban Sipil Terus Berjatuhan, Korsel Bekukan Kerja Sama Pertahanan Dengan Militer Myanmar

JUMAT, 12 MARET 2021 | 14:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Korea Selatan akan menangguhkan kerja sama pertahanan dan keamanannya dengan Myanmar, sebagai respons atas kekerasan yang dilakukan oleh militer dan polisi terhadap warga sipil.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga mengatakan akan melarang ekspor senjata dan barang-barang strategis ke Myanmar, dan mempertimbangkan kembali bantuan pembangunan ke negara tersebut.

"Meskipun ada tuntutan berulang dari masyarakat internasional, termasuk Korea Selatan, ada peningkatan jumlah korban di Myanmar karena tindakan kekerasan dari pihak berwenang militer dan polisi," ujar kementerian, seperti dikutip Sputnik, Jumat (12/3).

Data dari International Aid Transparancy Initiative menunjukkan, ekspor pertahanan terakhir ke Myanmar dari Korea Selatan terjadi pada 2019, tetapi Seoul masih menghabiskan jutaan dolar untuk proyek-proyek pembangunan di sana.

Pada Kamis (11/3), Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Hak Asasi Manusia Eamon Gilmore mengatakan bahwa Uni Eropa siap untuk mengadopsi sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras militer Myanmar karena menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai.

Kekacauan yang terjadi di Myanmar muncul sejak kudeta militer pada 1 Februari, di mana militer merebut kekuasaan dari pemerintahan sipil terpilih.

Langkah militer itu memancing demonstrasi besar-besaran yang ditanggapi kekerasan. Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebut, lebih dari 70 orang meninggal dunia dan lebih dari 2.000 lainnya ditahan sejak kudeta.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Bahaya Buat UMKM, Pemerintah Harus Tolak Aplikasi Temu

Rabu, 06 November 2024 | 10:11

BRI Peduli Gerak Cepat Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki

Rabu, 06 November 2024 | 10:09

Jazuli Juwaini Dukung Penuh Aksi Global Depak Israel dari PBB

Rabu, 06 November 2024 | 10:05

Kemendag akan Tindak Tegas e-Commerce yang Jual iPhone 16 dan Google Pixel

Rabu, 06 November 2024 | 10:01

KPK Kecewa MA Korting Hukuman Mardani Maming

Rabu, 06 November 2024 | 09:58

Mendesak Pembentukan Badan Khusus Penanganan Judol

Rabu, 06 November 2024 | 09:52

PLN Icon Plus Gelar Sharing Session Mitra Marketer Eksternal SBU Regional Jawa Timur

Rabu, 06 November 2024 | 09:47

Trump Diduga Gandeng Melania Palsu ke TPS Florida

Rabu, 06 November 2024 | 09:42

Kemkop dan Menko Pemmas Genjot Peran Aktif Koperasi

Rabu, 06 November 2024 | 09:35

Kementan Targetkan PDB Pertanian Naik jadi 4,81 Persen pada 2029

Rabu, 06 November 2024 | 09:32

Selengkapnya