Berita

Ekonom FEB UGM, Dr Muhammad Edhie Purnawan/Net

Politik

3 Prasyarat Untuk Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

JUMAT, 12 MARET 2021 | 07:27 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Melihat kurva pemulihan ekonomi Indonesia yang akan berbentuk huruf V, ekonom FEB Universitas Gajah Mada (UGM), Dr Muhammad Edhie Purnawan, merasa makin optimistis.

Di tengah semangatnya, Edhie menegaskan bahwa ada tiga prasyarat untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.

“Saya optimistis, pemulihan ekonomi Indonesia akan berbentuk V, bisa V ramping, pun bisa pula V agak sedikit melebar, sesuai harapan kita semua, namun ada 3 prasyaratnya,” kata Edhie, melalui keterangannya, Jumat (12/3).

Stimulus PEN 2021 Dipercepat

Edhie menilai ada tiga syarat utama untuk mewujudkan recovery, yaitu pertama, eksekusi stimulus PEN terealisasi secara jauh lebih cepat. Dua, akselerasi program vaksinasi. Dan ketiga, program penghapusan PPnBM untuk properti dan KKB dikawal sampai terealisasi ke penjualan yang bisa meningkatkan sales kendaraan bermotor dan properti mulai Kuartal II 2021.

Menurut Edhie, dana PEN 2021 sebesar Rp 699,43 triliun, perlu diakselerasi secepat mungkin. Edhie mengapresiasi Pemerintah dan Bank Indonesia yang telah bekerja sangat keras serta mengambil keputusan yang tepat, dengan meningkatkan dana alokasi PEN yang sebelumnya sebesar Rp 695,2 triliun dan meningkat 20,63% dari realisasi PEN 2020 (Rp 579,8 triliun).

Peningkatan ini wajib diiringi dengan percepatan daya serapnya, supaya sektor swasta bergerak jauh lebih dinamis sehingga mesin perekonomian bisa bekerja dengan full-power.

“Belanja negara akan menjadi inspirasi bagi belanja korporasi dan rumah tangga. Ini yang kita butuhkan untuk mewujudkan pemulihan ekonomi dengan bentuk kurva V," terangnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sempat menyatakan bahwa tren PEN akan berbentuk V dalam dalam Rapat Kerja Nasional BNPB.

Hal tersebut diungkapkannya ketika melihat bahwa pertumbuhan ekonomi pada Q2 tahun 2020 adalah -5,32 persen, tetapi pada Q3 terjadi pembalikan pertumbuhan ekonomi sehingga mencatatkan pertumbuhan ekonomi berkurang negatifnya hingga menjadi sebesar -3,49 persen.

Lalu di akhir 2020 pertumbuhan ekonomi ditutup dengan -2,19 persen, sehingga secara tahunan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 hanya terkontraksi -2,07 persen, jauh lebih baik dibandingkan banyak negara lain.

Akselerasi Program Vaksinasi

Menurut Edhie, bila kita bisa mempercepat belanja ekonomi secara masif pada 2021, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa positif di antara angka 4 +/- 1 persen dengan syarat kedua, yaitu program vaksinasi yang dapat menciptakan 70% herd immunity pada akhir 2021.

Hal tersebut membutuhkan sinergi dan kolaborasi kreatif unsur-unsur domestik dan internasional, terutama dalam ketersedian vaksin.

“Kita bersyukur vaksin asal Inggris sudah juga hadir dan akan tersedia dalam jumlah 11,3 juta sampai akhir tahun 2021 nanti,” tambah Edhie.

Penurunan Tingkat Bunga KKB dan KPR

Edhie juga optimistis program penghapusan PPnBM dan aturan DP nol persen untuk KKB dan properti dapat menggairahkan penjualan kendaraan bermotor bila perbankan segera ikut menurunkan tingkat bunga khususnya bunga KKB dan KPR sesegera mungkin.

Saya berharap penurunan tingkat bunga pinjaman perbankan terjadi dalam waktu yang tidak lama beriringan dengan kebijakan pemerintah penghapusan PPnBM dan DP nol persen dari Bank Indonesia, untuk menciptakan momentum bergairahnya kedua sektor ini.

Edhie juga menambahkan, kolaborasi kreatif antara Pemerintah, Bank Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan serta sektor swasta dan masyarakat melalui vocal points komunitas-komunitas harus lebih hebat lagi di tahun 2021 ini.

Edhie menutup dengan menegaskan, “Indonesia ini satu. Sejak dilahirkan sampai sekarang, ya Indonesia ini tetap satu. Karena itu, syarat mutlak sembuhnya kesehatan dan ekonomi nasional adalah team-works yang satu, menyatu, dan solid. Banyak orang pintar di negeri ini, namun untuk keluar dari pandemi ini, team-works yang satu dan solid adalah syarat utama, dan ini harus terus disemaikan dan dipupuk dengan membangun integritas serta kepercayaan bersama-sama. Syarat mutlak ini.”

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya