Berita

Peneliti senior LIPI, Prof Siti Zuhro/Repro

Politik

'Kudeta' Demokrat Jadi Pelajaran Parpol Untuk Tidak Ambigu, Oposisi Atau Dukung Pemerintah

JUMAT, 12 MARET 2021 | 01:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Peristiwa yang dialami Partai Demokrat patut menjadi pelajaran bagi partai politik lainnya untuk mempunyai komitmen bersikap oposisi atau sebagai pendukung pemerintah.

Hal itu ditegaskan peneliti senior LIPI, Prof Siti Zuhro dalam Sarasehan Kebangsaan ke-41 yang diselenggarakan oleh Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) bertajuk "Menyoal KLB Partai Demokrat yang Beraroma Kudeta", Kamis (11/3).

Menurut Siti Zuhro, dengan kejadian yang dialami Partai Demokrat saat ini harus dibenahi kepartaian dan partai politik. Karena, sistem demokrasi di Indonesia tak mengenal dominasi institusi, melainkan selalu membutuhkan institusi lainnya.


"Seharusnya para pengurus partai, elite partai memohon dukungan bukan pada pemerintah, tapi pada rakyat. Karena rakyatlah pemilik kedaulatan. Tanpa legalitas dan dukungan rakyat, tidak mungkin mereka bisa duduk di DPR, sebagai presiden, wakil presiden dan sebagainya," ujar Siti Zuhro.

Siti Zuhro pun menekankan kondisi yang dihadapi Partai Demokrat dengan upaya pengambilalihan melalui KLB Deli Serdang yang melibatkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Menurutnya, ke depan parpol di Indonesia harus memiliki sikap yang jelas, apakah sebagai pendukung pemerintah atau sebagai oposisi. Sebab kejelasan sikap parpol ini akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap parpol itu sendiri.

"Partai Demokrat tidak pernah mengatakan oposisi, tapi partai penyeimbang. Dalam konteks seperti sekarang, Demokrat membutuhkan dukungan rakyat. Oleh karena itu, parpol tidak boleh ambigu dan ragu. Kalau dia mendukung pemerintah, pendukung pemerintah. Kalau dia memang di luar pemerintah, lakukan seperti PKS," pungkas Zuhro.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya