Pesawat Qantas Airways/Net
Australia meuncurkan paket stimulus Covid-19 khusus untuk mendukung sektor pariwisata, termasuk industri penerbangan. Paket tersebut bernilai hingga 1,2 miliar dolar Australia atau setara dengan Rp 13 triliun (Rp 11.000/dolar Australia).
Perdana Menteri Scott Morrison pada Kamis (11/3) mengumumkan, paket tersebut bertujuan untuk meningkatkan perjalanan domestik karena rute internasional masih tetap ditutup untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
"Bisnis pariwisata kami tidak ingin bergantung pada dukungan pemerintah selamanya, mereka ingin turis mereka kembali. Paket ini, dikombinasikan dengan peluncuran vaksin, adalah jembatan yang akan membantu mereka kembali ke normal," ujar Morrison, seperti dikutip
Reuters.
Dengan paket tersebut, pemerintah akan mensubsidi 800 ribu tiket penerbangan domestik ke 13 tujuan di seluruh negeri yang sebagian besar mengandalkan wisatawan internasional, dan menawarkan pinjaman murah kepada operator pariwisata skala kecil.
Paket tersebut termasuk 200 juta dolar Australia dukungan untuk Qantas Airways dan Virgin Australia dari April hingga Oktober. Ditujukan untuk membantu gaji staf penerbangan internasional, menjaga ketrampilan terkini, memelihara pesawat yang tidak aktif dan mengeluarkan pesawat dari lokasi penyimpanan.
"Program ini memungkinkan orang-orang tersebut untuk tetap terhubung dengan Qantas sehingga kami tidak kehilangan mereka ... karena ketika perbatasan dibuka, kami membutuhkan kemampuan untuk memulai penerbangan sebanyak mungkin," kata Kepala Eksekutif Qantas Alan Joyce.
Qantas berharap dapat melanjutkan beberapa penerbangan internasional pada akhir Oktober, bertepatan dengan rencana pemerintah menyelesaikan program vaksinasi nasionalnya.
Australia telah menutup perbatasan sejak Maret lalu untuk hampir semua orang, kecuali warga negara dan penduduk tetap. Namun proses tetap ketat, termasuk karantina hotel wajib selama dua pekan pada saat kedatangan dengan biaya sendiri.