Berita

Dewan Keamanan PBB serukan dikembalikannya transisi demokrasi/Getty Images

Dunia

PBB Kutuk Kekerasan Di Myanmar, Desak Militer Bebaskan Tahanan Politik

KAMIS, 11 MARET 2021 | 08:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dengan suara bulat, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyerukan dikembalikannya transisi demokrasi dan mengutuk kekerasan yang terjadi terhadap pengunjuk rasa damai.

Pernyataan tersebut disetujui oleh semua 15 anggota dewan dan secara resmi diadopsi dalam pertemuan virtual yang dipimpin Duta Besar Amerika Serikat (AS) Linda Thomas-Greenfield pada Rabu (10/3).

Pernyataan itu dirancang oleh Inggris, berisi seruan pembebasan para tahanan politik, termasuk Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint yang telah ditahan sejak perebutan kekuasaan pada 1 Februari.


"Menekankan perlunya menegakkan lembaga dan proses demokrasi, menahan diri dari kekerasan, sepenuhnya menghormati hak asasi manusia dan kebebasan fundamental serta menegakkan supremasi hukum," tambah dewan, seperti dikutip AP.

Dalam sebuah pernyataan, Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan, penting bagi anggota dewan untuk berbicara dalam satu suara. Ia juga menyatakan bahwa saat ini adalah waktunya untuk de-eskalasi, diplomasi, dan dialog.

Thomas-Greenfield juga menekankan bahwa semua anggota dewan untuk berbicara dengan satu suara, mengutuk kekerasan yang sedang berlangsung terhadap pengunjuk rasa damai.

"Amerika Serikat akan terus bekerja dengan koalisi mitra internasional yang luas untuk mempromosikan pertanggungjawaban atas kudeta dan mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan, dan akan bekerja untuk memulihkan pemerintah yang dipilih secara demokratis," lanjut Thomas-Greenfield.

Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan pihaknya mengusulkan pernyataan itu sehubungan dengan situasi yang memburuk di Myanmar.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berharap pernyataan tersebut akan membuat militer menyadari bahwa sangat penting untuk membebaskan semua tahanan dan menghormati hasil pemilihan, serta memungkinkan situasi kembali ke transisi demokrasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya