Berita

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berorasi di atas mimbar menolak KLB ilegal, di depan Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Senin (8/3)/Net

Politik

85 Persen Netizen Setuju Demokrasi Diselamatkan, Demokrat: Jangan Sampai Rakyat Turun Ke Jalan

SELASA, 09 MARET 2021 | 17:34 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Warganet alias netizen gerah melihat kesewenang-wenangan upaya merampas kepemimpinan Partai Demokrat yang dilakukan oleh pejabat negara dan pembiaran yang dilakukan pihak-pihak yang berwenang.

Kekesalan itu diekspresikan dalam polling Twitter yang dilakukan akun @info_jakarta, Senin (8/3).

Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap mengungkapkan polling tersebut diikuti oleh hampir 60 ribu netizen.

"Hasilnya, 85 persen netizen setuju rakyat bergerak selamatkan demokrasi," kata Yan kepada wartawan, Selasa (9/3).

Yan melihat masyarakat sudah mulai jengah dengan pembiaran atas kesewenang-wenangan ini, meskipun Presiden Jokowi menegur Kepala KSP Moeldoko atas ulahnya mencampuri urusan internal Partai Demokrat.

"Entah teguran Presiden dianggap angin lalu, atau ada tendensi pembiaran, gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat berjalan terus," gugat Yan.

"Ini memuncak pada tanggal 5 Maret, saat sekelompok mantan kader yang dipecat nekat menyelenggarakan Kongres Luar Biasa yang ilegal di Deli Serdang, Sumatera Utara. Mudah ditebak, Moeldoko dijadikan Ketua Umum meski tidak hadir saat penunjukkan," lanjut dia.

KLB ini diwarnai kericuhan gara-gara ratusan orang tak dikenal tiba-tiba menyerbu serta memukuli para kader Partai Demokrat yang memprotes penyelenggaraan KLB ilegal. Moeldoko baru datang pada malam harinya, mengenakan jaket Demokrat meski tidak punya KTA Demokrat.

Yan juga mengungkapkan dalam jajak pendapat lain yang juga diselenggarakan akun @info_jakarta, 87 persen dari hampir 60 ribu netizen yang memberi suara, berpendapat tidak setuju persoalan pencaplokan kepemimpinan ini merupakan masalah internal Demokrat.

Ketika ditanya apakah mereka yakin pemerintah akan bersikap adil, 86 persen netizen tidak percaya bahwa pemerintah bisa adil dalam hal ini, apalagi mengingat Demokrat tidak berada dalam koalisi pemerintahan.

Yan mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng aspirasi kegelisahan publik ini.

"Jangan-jangan situasinya seperti api dalam sekam. Di permukaan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tapi di bawah permukaan ada gejolak yang membara," kata Yan.

Yan juga mengingatkan baru pada September lalu ribuan masyarakat, termasuk anak-anak muda, turun ke jalan di Jakarta, Jogja, Makassar dan kota-kota lain memprotes RUU Ciptaker, yang lalu ditandai oleh Fraksi Partai Demokrat yang walkout sebagai protes. Ini tercatat sebagai unjuk rasa terbesar sejak era reformasi. Tahun 2019, revisi RUU KPK juga mengundang ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota.

Pihaknya berharap pemerintah bisa bersikap adil dan rasional dalam memutuskan kasus KLB ilegal yang merupakan perampasan parpol yang sah.

"Pemerintah harus menolak hasil KLB ilegal ini untuk menjaga kepastian hukum dan kestabilan politik keamanan. Lebih baik kita mengkonsentrasikan energi dan waktu bangsa untuk mengatasi krisis berganda kesehatan dan ekonomi yang sedang kita alami. Jangan sampai rakyat terdorong untuk turun ke jalan lagi ketika saluran-saluran aspirasi mereka macet," tutup Yan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Polri Launching 2 Tim Bola Voli Jelang Turnamen Proliga 2024

Rabu, 24 April 2024 | 03:18

Prabowo-Gibran Harus Fokus Kembangkan Ekonomi Berbasis Kelautan

Rabu, 24 April 2024 | 02:58

Pria Paruh Baya Pemeras Minimarket Diringkus Polisi di Cengkareng

Rabu, 24 April 2024 | 02:39

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Pertamina di Hannover Messe 2024

Rabu, 24 April 2024 | 01:58

Kolaborasi Pertamina dan Polri Mengedukasi Masyarakat Lewat Publikasi

Rabu, 24 April 2024 | 01:41

Diduga Nistakan Agama, TikTokers Galih Loss Berurusan dengan Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 01:21

Airlangga: Respons Pasar Modal Positif Terhadap Putusan MK

Rabu, 24 April 2024 | 00:57

KAI Commuters Catat 20 Juta Penumpang Gunakan KRL Selama Lebaran

Rabu, 24 April 2024 | 00:34

Airlangga Bersyukur Didukung Satkar Ulama Pimpin Golkar Hingga 2029

Rabu, 24 April 2024 | 00:13

Selengkapnya