Berita

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution saat jadi narasumber di acara Obrolan Bareng Bang Ruslan/Repro

Politik

Syahrial Nasution: Perlawanan Terhadap Gerakan Moeldoko Cs Untuk Jaga Martabat Demokrat

SELASA, 09 MARET 2021 | 17:08 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Upaya perlawanan yang dilakukan Partai Demokrat terhadap gerakan sepihak yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Sumatera Utara beberapa waktu lalu tidak hanya untuk menjaga martabat partai semata.

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan, gerakan yang dilakukan oleh oknum eksternal dalam merusak Partai Demokrat merupakan ancaman serius terhadap demokrasi di Indonesia.

"Saya hanya ingin menyampaikan pesan dari Ketum (AHY) bahwa apa yang kami Partai Demokrat lakukan saat ini untuk mempertahankan martabat Partai Demokrat," ujar Syahrial Nasution saat menjadi narasumber dalam acara Obrolan Bareng Bang Ruslan diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/3).


Dalam acara bertajuk bertajuk "KLB Sepihak Hingga Desakan Pemecatan" itu, Syahrial kemudian menjelaskan berbagai langkah politik partainya hanya untuk memastikan demokrasi berjalan sesuai etika dan moral.

"Bagaimana melindungi proses demokrasi yang ada di republik ini supaya bisa berjalan dengan baik, seusai aturan, norma, moral, dan etika," imbuhnya.

Atas dasar itu, Partai Demokrat meyakini pemerintah dalam hal ini Kementerian hukum dan HAM (Kemenkumham) tidak akan mengesahkan gerakan sepihak yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, beberapa waktu lalu.

Keyakinan partai berlambang mercy itu, KLB sepihak yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum itu tidak sah alias inkonstutional.

"Kami sangat yakin bahwa apabila KLB abal-abal mendaftarkan ke Kemenkumham akan ditolak," kata Syahrial Nasution

Selain Syahrial Nasution, turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi daring tersebut yakni Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya