Berita

Dari kiri ke kanan: Presiden Joko Widodo dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko/Net

Politik

Prihatin Dengan Pendongkelan Partai Demokrat, PP GPI Dorong Jokowi Pecat Moeldoko Dari KSP

SELASA, 09 MARET 2021 | 16:20 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Upaya pendongkelan Partai Demokrat melalui kegiatan yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara oleh eks kader dan eksternal disayangkan Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI).

Ketua Bidang Politik dan Kebijakan Publik PP GPI, Eko Saputra meminta Presiden Joko Widodo untuk mengambil keputusan tegas segera memecat Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko dari jabatannya sebagai Kepala Staff Presiden (KSP).

Sebab, Eko memandang sosok Moeldoko sebagai salah seorang yang terlibat di dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat. Karena, dalam KLB kemarin mantan Panglima TNI itu menerima hasil KLB Deliserdang yang mengangkat dirinya sebagai ketua umum.


"Saya sangat menyayangkan sikap plin plan terkait kudeta yang terjadi di tubuh Partai Demokrat yang di lakukan oleh Moeldoko Cs. Sebagaimana yang kita tahu, bahwa Moeldoko secara tidak ksatria meskipun berstatus sebagai seorang Jenderal (Pur) TNI membuat hal konyol dan terkesan bertangan dingin dengan merebut paksa partai Demokrat dari kepemimpinan yang sah," ujar Eko dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/3).

"Kami mendesak supaya Pemerintah dalam hal ini Presiden bisa memberikan keputusan bijak dan tegas terkait posisi dan jabatan Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai kepala KSP, yaitu dengan memecatnya," sambungnya.

Menurut Eko, seharusnya seorang Moeldoko malu dengan perlakuannya yang tidak mencerminkan sikap patriot, sebagaimana prinsip keprajuritan TNI.

"Moeldoko harus mundur dari jabatan KSP dan juga bersikap jantan," tuturnya.

Oleh karena itu, PP GPI menganggap apa yang dilakukan Moeldoko tidak layak dijadikan pembelajaran bagi anak-anak muda. Sebab, sebagai Kepala KSP dia tidak meberikan cermin yang baik dalam hal kepemimpinan.

"Kami sebagai anak muda generasi penerus bangsa tidak bisa mengambil contoh sikap teladan dari sosok figur seperti Moeldoko," kata Eko.

"Seharusnya sosok seperti beliau ini tidak pantas di berikan jabatan sebagai pimpinan dalam bentuk apa pun, dan di wadah apa pun," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya