Berita

Vaksin Sputnik V/Net

Dunia

Disamakan Dengan 'Rolet Rusia', Sputnik V Tuntut Permintaan Maaf Uni Eropa

SELASA, 09 MARET 2021 | 12:07 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pengembang vaksin Covid-19 asal Rusia, Sputnik V, menuntut permintaan maaf regulator obat-obatan Uni Eropa, European Medicines Agency (EMA) karea membandingkan vaksinnya dengan rolet Rusia.

Tuntutan tersebut disampaikan oleh akun Twitter resmi Sputnik V, seperti dikutip Sputnik, Selasa (9/3).

"Kami menuntut permintaan maaf publik dari (Ketua) EMA Christa Wirthumer-Hoshe atas komentas negatifnya pada negara-negara Uni Eropa yang secara langsung menyetujui Sputnik V," cuit pengembang.


"Komentarnya menimbulkan pertanyaan serius tentang kemungkinan campur tangan politik dalam tinjauan EMA yang sedang berlangsung. Sputnik V telah disetujui oleh 46 negara," tambahnya.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara, Wirthumer-Hoche mengatakan bahwa Austria mengizinkan Sputnik V sebelum EMA menyelesaikan peninjauannya sama saja dengan memainkan rolet Rusia.

Menurut Sputnik V, komentar tersebut tidak pantas dan merusak kredibilitas EMA dan proses peninjauannya.

"Vaksin dan EMA harus berada di atas dan di luar politik," tegas Sputnik V.

Pada awal Februari, Hongaria menjadi negara UE pertama yang menyetujui Sputnik V. Persetujuan itu berdasarkan data dari uji coba di Rusia dan evaluasi komprehensif vaksin oleh para ahli Hongaria. Pada tanggal 1 Maret, Slovakia mengikutinya.

Pekan lalu, delegasi Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) bertemu dengan Kanselir Austria Sebastian Kurz di Wina untuk membahas Sputnik V.

Kurz mengatakan bahwa dia menentang "tabu geopolitik" di Uni Eropa dalam hal persetujuan vaksin virus corona. Ia juga telah menyatakan kesiapannya untuk divaksinasi dengan vaksin virus corona Sputnik V Rusia atau vaksin China, jika disetujui oleh Uni Eropa.

Banyak negara Uni Eropa saat ini mengkritik skema pengadaan vaksin kolektif karena menghambat program vaksinasi. Sehingga mereka mulai mengamankan vaksin secara bilateral.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya