Berita

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/RMOL

Politik

AHY: Sejak Awal, Motif KSP Moeldoko Ingin Mengambil Alih Kepemimpinan Partai Demokrat

JUMAT, 05 MARET 2021 | 21:39 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dianggap sejak awal memang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers menanggapi dipilihnya Moeldoko menjadi ketum Partai Demokrat Versi Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal di Deliserdang, Sumatera Utara.

AHY mengatakan, keterlibatan Moeldoko yang sebelumnya sempat membantah melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat kini sudah terungkap.


"Yang selama ini yang selalu mengelak, kini sudah terang benderang. Terbukti, ketika diminta oleh para pelaku GPK PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat), bahwa yang bersangkutan, KSP Moeldoko menerima ketika diminta untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sumut," ujar AHY, Jumat petang (5/3).

Menurut AHY, apa yang disampaikan oleh Moeldoko dengan sendirinya meruntuhkan seluruh pernyataannya yang membantah turut serta ingin melakukan kudeta terhadap kepimpinannya di Demokrat.

"Meruntuhkan seluruh pernyataan yang telah diucapkan sebelumnya, yang katanya, tidak tahu menahu, tidak ikut-ikutan, tidak terlibat, bahkan mengatakan, semua ini adalah permasalahan internal Demokrat," jelas AHY.

Padahal faktanya kata AHY, Moeldoko bukanlah kader Demokrat. Sehingga semakin jelas bahwa bukan hanya permasalahan internal Demokrat.

"Segelintir kader dan mantan kader yang tadi semangat sekali melakukan KLB di Sumut, tidak mungkin punya semangat dan kemudian keyakinan kalau tidak mendapatkan dukungan dari KSP Moeldoko," tegasnya.

AHY pun menegaskan bahwa, apa yang ia sampaikan mempunyai bukti yang kuat terhadap keterlibatan Moeldoko salam mengkudetanya. Apalagi, puncaknya semakin terlihat pada hari ini.

"Maka, artinya, memang sejak awal motif dan keterlibatan KSP Moeldoko tidak berubah. Yaitu ingin mengambil alih kepemimpinan partai Demokrat yang sah, menggunakan cara-cara yang inkonstitusional, serta jauh dari moral dan etika politik," pungkas AHY.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya