Berita

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Demokrat, Kamhar Lakumani/Net

Politik

Tegaskan KLB Di Sibolangit Ilegal, Bappilu Demokrat: Jika Ada, Itu Berarti Makar!

JUMAT, 05 MARET 2021 | 11:31 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Apabila ada pihak-pihak yang mengatasnamakan Partai Demokrat menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB), maka itu dipastikan ilegal karena tidak ada legal standing-nya.

Sebab, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak mempunyai agenda KLB.

Begitu ditegaskan Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Demokrat, Kamhar Lakumani, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/3).

"DPP Partai Demokrat belum pernah mengeluarkan SK Kepanitiaan tentang penyelenggaraan KLB. Jika ada demikian, itu berarti makar, tak sesuai konstitusi Partai Demokrat. Tak punya legal standing," tegas Kamhar.

Apalagi, sambungnya, pihak-pihak yang mengklaim akan menggelar KLB itu adalah mereka yang telah dipecat dari keanggotaan Partai Demokrat. Dengan demikian, mereka sama sekali tidak punya hak untuk membawa-bawa nama dan menggunakan atribut Partai Demokrat.

Kamhar menambahkan, Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) murni sebagai praktik 'pelacuran' kader dan para mantan kader yang terobsesi dengan kekuasaan.

Hal itu, menurut Kamhar, seolah mempertontonkan arogansi kekuasaan. Di mana Moeldoko yang juga Kepala Staf Presiden berambisi mengambil alih Partai Demokrat untuk memenuhi syahwat politiknya pada Pilpres 2024 mendatang.

"Kami tegaskan ini bukan persoalan internal Partai Demokrat, karena tak ada sama sekali persoalan atau riak-riak dari segenap kader yang memiliki legal standing atau pemilik suara sah, yaitu 34 orang Ketua DPD dan 514 orang Ketua DPC," paparnya.

Sehingga, Kamhar pun menilai, praktik kotor semacam itu tidak hanya mengancam kedaulatan Partai Demokrat, namun juga merusak eksistensi demokrasi yang telah diperjuangkan bersama sebagai agenda reformasi.

"Sekali lagi kami pastikan, tak ada Ketua DPD dan Ketua DPC yang sah menghadiri kegiatan KLB abal-abal tersebut. Semuanya masih waras," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya