Berita

Agus Harimurti Yudhoyono saat ungkap adanya gerakan pengambil alihan kepemimpinan secara paksa awal Pebruari lalu/RMOL

Politik

Diamnya Jokowi Saat Moeldoko Rebut Demokrat Mengkonfirmasi Bahwa "Kudeta" Adalah Desain Penguasa

JUMAT, 05 MARET 2021 | 05:31 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kabar adanya gerakan pengambilihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat yang diuga didalangi Moeldoko dan beberapa kader Demokrat perlahan menunjukkan kenyataan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, jika ternyata benar ada pertemuan di Deli Serdang, Sumatera Utara, itu membenarkan bahwa Moeldoko memang ingin menguasai Partai Demokrat.

Kata Dedi, dengan sikap terbuka Moeldoko seperti itu seharusnya membuat Presiden Joko Widodo mengambil langkah tegas mencopot dari lingkaran Istana.

"Jika upaya Moeldoko sedemikian terbukanya, mestinya Presiden mengambil langkah tegas dengan membebaskan Moeldoko dari KSP," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/3).

Analisa Dedi, jika ternyata Jokowi melakukan pembiaran maka sama halnya dugaan ada campur tangan Istana untuk menganggu kepemimpinan di Partai berlogo bintang Mercy itu adalah desain dari pemerintahan Jokowi.

Padahal Dedi meyakini, andaikan mantan Panglima TNI itu berhasil menduduki Partai Demokrat, tiket calon presiden (Capres) belum tentu otomatis akan didapatkan dengan mulus dengan menguasi Demokrat.

"Karena, jika Presiden diam maka publik akan mengaitkan sabotase pada Demokrat dilakukan oleh pemerintah. Jika upaya Moeldoko berhasil, sebenarnya tidak lantas potensi pencapresan itu ada," demikian kata Dedi.

Sejak Kamis malam tersiar kabar ada kegiatan oknum kader dan beberapa nama yang sudah dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono mengadakan gerakan yang mereka sebut kongres luar biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Rencananya dalam agenda tersebut dihadiri oleh Moeldoko dan beberapa pendiri Partai Demokrat.

Bahkan sesaat setelah Kepala Bapilu Demokrat, Andi Arief mengungkap acara tersebut di Twitter, seketika akun tersebut dibajak oleh pihak tertentu.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Soal Olok-olok Partai Gelora, MKD Sudah Periksa Pelapor Mardani

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:38

Ronaldo Mundur dari Pencalonan Presiden CBF, Ini Alasannya

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20

12.104 Personel dan 167 Pos Disiapkan Polda Sumut untuk Pengamanan Idulfitri

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:59

Soal Penggeledahan Kantor bank bjb, Dedi Mulyadi: Ini Hikmah untuk Berbenah

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:46

Redam Keresahan Masyarakat Soal MinyaKita, Polres Tegal Lakukan Sidak

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:35

Polemik Pendaftaran Cabup Pengganti, Ini yang Dilakukan KPU Pesawaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:17

PHK Jelang Lebaran Modus Perusahaan Curang Hindari THR

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:59

Dapat Tawaran Main di Luar Negeri, Shafira Ika Pilih Fokus Bela Garuda

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:39

Mendagri Soroti Jalan Rusak dan Begal saat Rakor Kesiapan Lebaran di Lampung

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:26

Siapkan Bantuan Hukum, Golkar Jabar Masih Sulit Komunikasi dengan Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:33

Selengkapnya