Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto/Net
PDI Perjuangan siap menjadi tuan rumah dialog partai politik se-Asia dan Afrika untuk membangun peradaban dan perdamaian yang bermartabat.
“Kesiapan ini sebagai langkah lanjut yang sejalan dengan semangat Dasasila Bandung," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Kamis (4/3).
Dia menjelaskan bahwa Dasasila Bandung adalah hasil Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 yang digagas oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa. Kongres ini menyatukan negara-negara di Asia dan Afrika untuk bersama lepas dari penjajahan dan kolonialisme.
Adapun kesiapan menjadi tuan rumah dialog telah disampaikan Hasto ketika menerima serta berdiskusi dengan Dutabesar Suriah Abdul Munim Annan, yang berlangsung di kantor DPP PDI Perjuangan, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (3/3)sore.
Dalam pertemuan itu, Hasto didampingi oleh Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah; Calon Dutabesar Indonesia untuk Arab Saudi, Zuhairi Misrawi; dan mantan Dutabesar Indonesia untuk Mesir, Helmy.
Dubes Annan menyatakan PDIP adalah partai yang memiliki roh ideologis dan berakar kuat di masyarakat. Dubes Annan yakin bahwa PDIP, sebagai partai yang berkuasa saat ini, akan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang kuat dan turut terlibat aktif di kancah diplomasi Internasional.
Soal keamanan Suriah, Dubes Annan menyampaikan keluhan soal media massa yang cenderung melakukan distorsi pemberitaan terhadap situasi yang sebenarnya di Suriah.
“Kondisi Suriah tahun 2010 adalah Suriah yang modern dengan 65 persen kelas menengah. Pendidikan, kesehatan, air dan lainnya disediakan secara gratis oleh pemerintah. Semua itu hancur ketika tahun 2011, krisis dimulai dan pemerintah terlibat dalam perang melawan terorisme," papar Dubes Annan.
Dubes Annan juga menyampaikan tawaran kerjasama dan undangan kepada Ketua Umum Megawati Soekanoputri, untuk berkunjung ke Damaskus. Dubes memastikan bahwa Damaskus aman untuk dikunjungi.
Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya menyambut baik tawaran kerjasama yang disampaikan. PDIP terbuka untuk bekerjasama dalam kerangka
Party to Party Cooperation sebagai upaya bersama membangun peradaban.
Kata Hasto, kerjasama antar partai ini dapat dielaborasi melalui pelatihan kepemimpinan dan manajemen, kunjungan persahabatan, dan dialog antar pimpinan partai.
"Kami juga menawarkan bantuan partai untuk menjembatani komunikasi dengan pemerintah Indonesia," ujar Hasto.
Hasto juga sempat menceritakan kondisi Indonesia kepada Dubes Annan. Menurut Hasto, demokrasi saat ini masih diwarnai praktik demokrasi liberal akibat krisis ekonomi tahun 1997 dan kemudian terjadi reproduksi model demokrasi liberal yang sebenarnya tidak sesuai dengan Pancasila.
"Maka adalah tugas PDI Perjuangan untuk membumikan Pancasila, sehingga Pancasila tidak sekadar jargon, tapi menjadi
living ideology yang hidup dan berkembang di tengah rakyat,†tutupnya.