Berita

Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron/Net

Politik

Pesan Berantai KLB Demokrat Belum Dapat Uang Saku, Herman Khaeron: Sejak Awal Memang Diiming-imingi Duit

RABU, 03 MARET 2021 | 17:47 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Demokrat akhirnya merespons pesan berantai yang berisi seruan menghadiri acara Kongres Luar Biasa (KLB) yang komandoi oleh Hencky Luntungan.

Hanya saja, seruan itu urung dilakanakan lantaran dana transportasi hingga uang saku belum 'diselesaikan'.

Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, sejak awal pihak-pihak yang berupaya melakukan 'kudeta' kepemimpinan Partai Demokrat memang diiming-imingi sesuatu.

"Sejak awal memang gerakan ini mengiming-imingi sesuatu, bukan gerakan organisasi, apalagi gerakan moral," ujar Herman saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/2).

Bahkan, kata Herman, dirinya telah melakukan kroscek ke seluruh daerah bahwa memang iming-iming logistik berupa duit agar mendukung KLB untuk mengkudeta kepemimpinan Partai Demokrat yang sah itu bukanlah isapan jempol belaka.

"Saya sudah tanya ke seluruh daerah, mereka dijanjikan uang, dan saat ini mereka mendekati bukan pemilik suara, bahkan yang lama sudah tidak aktif dihidupkan, di mana tanggungjawab moralnya?" ungkapnya.

Namun demikian, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Demokrat ini bersyukur Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Indonesia komitmen setia kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya sudah cek ke berbagai daerah, dan saya tidak akan membicarakan mereka, yang terpenting DPD dan DPC Partai Demokrat se-Indonesia yang sah dan legitimit tetap setia dan solid dengan ketum AHY," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar pesan berantai yang berisi seruan menghadiri acara Kongres Luar Biasa (KLB) partai Demokrat dan komandoi oleh Hencky Luntungan.

Namun, Hency dkk urung menghadiri rencana KLB tersebut lantaran dana transportasi hingga uang saku belum 'diselesaikan'.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya