Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Sarankan Pakai masker, Ahli Inggris: Orang Dapat Tertular Covid-19 Dari Pelari Yang Terengah-engah Saat Mereka Lewat

RABU, 03 MARET 2021 | 16:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua ahli kesehatan asal Inggris dalam pernyataan terbarunya memperingatkan bahwa pelari harus mempertimbangkan untuk tetap memakai masker saat berlari di tempat yang ada pejalan kaki lain, untuk menghindari bahaya penularan Covid-19 saat mereka terengah-engah dan berpapasan.

Devi Sridhar, profesor kesehatan masyarakat di Universitas Edinburgh, mengatakan pelari harus memakai masker setiap kali mereka akan berlari melewati orang lain.

“Pelari harus memperhatikan pejalan kaki, karena trotoar ada untuk pejalan kaki dan area sibuk serta jalan raya,” ujarnya, seperti dikutip dari CGTN, Rabu (3/3).

“Begitu berada di ruang terbuka, akan masuk akal untuk melepas masker Anda dan lari dengan bebas,” lanjutnya.

Sementara, profesor ilmu kesehatan perawatan primer di Universitas Oxford, Trish Greenhalgh, memperingatkan pada hari Selasa bahwa orang dapat tertular Covid-19 dari pelari yang terengah-engah saat mereka lewat.

“Tidak diragukan lagi virus itu mengudara, tidak ada keraguan bahwa Anda dapat tertular jika Anda menghirup dan bahwa orang lain telah menghembuskan napas,” kata Greenhalgh pada acara televisi Good Morning Britain.

Dia menambahkan: “Pelari yang terengah-engah - Anda bisa merasakan napas mereka datang dan terkadang benar-benar merasakan diri Anda menghirupnya, jadi tidak diragukan lagi ada bahaya di sana.”

Panduan pemerintah Inggris sendiri saat ini hanya mengamanatkan penggunaan masker dalam ruangan tertentu, seperti di transportasi umum atau di toko.

Ada banyak perdebatan dalam setahun terakhir tentang risiko tertular Covid-19 melalui udara selama latihan. Mei lalu, Shini Somara dari CGTN berbicara dengan Bert Blocken dari Universitas Teknologi Eindhoven di Belanda tentang penelitiannya yang memetakan aliran partikel yang kita hirup untuk melihat bagaimana mereka dipengaruhi oleh pergerakan cepat.

Penelitian Blocken mengungkapkan bahwa pengendara sepeda profesional berisiko signifikan tertular Covid-19 jika mengendarai peloton dengan pengendara yang terinfeksi.

“Jika pada hari pertama perlombaan multi-stage salah satu pembalap mengalami flu, beberapa hari kemudian seluruh peloton mengalami flu ini,” ujarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya