Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf/Ist

Politik

Setahun Pandemi Covid-19, Negara Telah Gagal Penuhi Standar

SELASA, 02 MARET 2021 | 14:23 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda dan menyebar ke berbagai pelosok tanah air. Lebih dari 1 juga orang yang dinyatakan terpapar virus yang bermula di Kota Wuhan, China, tersebut.

Selama setahun ini, terlihat kegagapan pemerintah dalam menangani pandemi ini.

Bahkan, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf, sistem kesehatan di Indonesia sangat rapuh ketika terjadi pandemi. Banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal akibat Covid-19 menjadi bukti yang tidak bisa dibantah.

Tak hanya itu, hingga setahun berlalu, jumlah tes yang dilakukan di Indonesia masih separuh dari standar yang telah ditetapkan badan kesehatan dunia WHO.

"Jadi saya memandang selama setahun ini negara gagal dalam mengendalikan pandemi sesuai standar WHO," kata Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/3).

Ke depan, lanjut Gde Siriana, kesehatan dan farmasi akan menjadi sektor terdepan di dunia selain telekomunikasi dan digital. Sehingga negara harus menata ulang sistem kesehatan.

Baik itu data kesehatan, fasilitas, manufaktur farmasi, pelayanan BPJS, hingga melibatkan para ahli kesehatan dan pandemi dalam penataan sistem kesehatan ini.

Dengan kata lain, anggaran yang disiapkan pemerintah terkait kesehatan ini harus jadi prioritas pemerintah setiap menyusun RAPBN. Bukan malah dikurangi, seperi yang terjadi dalam RAPBN 2021 yang dirilis Kementerian Keuangan.

"Jadi negara harus menyediakan anggaran yang lebih besar untuk membangun sistem kesehatan yang bukan saja mampu melayani warga dengan baik, tapi juga dikelola dengan manajemen yang bagus," demikian Gde Siriana.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya