Berita

RMOL World View bertajuk "Menjawab Tantangan Aviasi Pasca Pandemi Covid-19" pada 1 Maret 2021/Repro

Nusantara

Chappy Hakim: Masa Depan Industri Penerbangan Bergantung Pada Penanganan Pandemi

SENIN, 01 MARET 2021 | 16:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Munculnya varian baru virus corona di sejumlah negara dan belum adanya pedoman penggunaan vaksin secara global telah memperumit pemulihan industri penerbangan yang babak belur dilanda pandemi.

Bahkan para ahli pun belum bisa memprediksi atau memperkirakan kapan dunia penerbangan akan kembali ke situasi normal.

Begiru yang disampaikan oleh Pendiri Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI), Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dalam RMOL World View bertajuk "Menjawab Tantangan Aviasi Pasca Pandemi Covid-19" pada Senin (1/3).

Jika menyimpulkan kajian-kajian yang dilakukan oleh Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA), Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada umumnya organisasi internasional sepakat bahwa dunia penerbangan baru bisa menemukan 'formatnya kembali' dalam kurun waktu minimal 3 hingga 5 tahun.

"Belum normal, baru akan menemukan posisinya yang tepat untuk melangkah, the new starting line," ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) periode 2002-2005 ini.

Hingga saat ini, kata Chappy, WHO belum merilis pedoman penggunaan vaksin yang dianggap sebagai jaminan keamanan untuk bepergian. Meski sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa pesawat dapat mengakibatkan penularan virus.

Selain itu, kemunculan varian baru virus corona juga menjadi tantangan besar yang harus dihadapi. Lantaran beberapa negara mulai menerapkan kembali lockdown untuk menghentikan menyebaran varian baru tersebut

"Lockdown adalah mematikan international networking dalam konteks perhubungan. Begitu ada satu atau dua negara yang melakukan lockdown, dampaknya sangat besar," jelas Chappy.

Dunia penerbangan sendiri, lanjut Chappy telah terlanjur menjadi satu jejaring yang menyatu. Di dalam sistem transportasi udara global juga termasuk jejaring penerbangan domestik Indonesia.

llockdown adalah memeatikan internasional networking dalam konteks perhubungan. begitu ada satu atau dua negara yang melakukan lockdown, dampaknya sangat besar.

"Jadi kalau kita lockdown, dampaknya sangat besar pada jejaring penerbangan internasional... (Masa depan dunia penerbangan) masih sangat bergantung pada vaksin dan varian dari pandemi ini dapat diatasi atau tidak," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya