Berita

Pendiri Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAI), Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dalam RMOL World View pada 1 Maret 2021/Repro

Nusantara

Tanpa Campur Tangan Pemerintah, Maskapai Penerbangan Tak Bisa Berbuat Apa-apa

SENIN, 01 MARET 2021 | 16:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Tidak ada pihak lain yang dapat membantu maskapai penerbangan di tengah krisis pandemi Covid-19 selain daripada negara. Tanpa campur tangan pemerintah, maskapai tidak bisa berbuat apa-apa.

Pendiri Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAI), Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim mengatakan, industri penerbangan mendapatkan pukulan parah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan beberapa di antaranya sudah kolaps, sementara yang lainnya menuju kebangkrutan.

Mengutip pernyataan pendiri Virgin Atlantic, Richard Branson, ia menyebut akan mustahil bagi maskapai untuk tetap bertahan hidup tanpa bantuan pemerintah.

Seorang pengamat di Amerika juga menyebut, walaupun pemerintah telah mengucurkan stimulus sebesar 50 miliar dolar AS, namun jumlah tersebut tidak akan pernah cukup untuk menyelamatkan industri penerbangan akibat Covid-19.

"Sekjen INACA juga mengatakan pada tahun lalu bahwa dampak dari penyebaran virus ini sudah dua maskapai penerbangan yang menutup operasinya di Indonesia," ujar Chappy dalam RMOL World View bertajuk "Menjawab Tantangan Aviasi Pasca Pandemi Covid-19" pada Senin (1/3).

Meski terdapat peran swasta, namun Chappy mengingatkan, tidak ada investor yang rela menggelontorkan dana demi bisnis yang sudah dipastikan rugi.

Terlebih, berdasarkan kesimpulan para ahli, keadaan dunia penerbangan akan sangat bergantung pada penanganan sektor kesehatan, khususnya penanggulangan Covid-19.

"Selama sektor kesehatan tidak bisa diatasi, tidak bisa meyakinkan para penumpang untuk terbang lagi, maka apapun yang dikerjakan oleh industri penerbangan tidak akan berjalan," tegas Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) periode 2002-2005 itu.

Dengan begitu, Chappy menekankan kembali pentingnya peran pemerintah. Pasalnya jika menghitung biaya operasi penerbangan selama pandemi, sulit bagi maskapai untuk mendapat keuntungan.

Selain itu, maskapai juga dibebankan dengan perawatan pesawat, gaji kru hingga teknisi, bahkan tempat parkir pesawat.

"Kalau kita mau jujur, maskapai penerbangan itu tidak bisa apa-apa sekarang ini, sebagai bisnis," pungkasnya Chappy.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya