Berita

Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai/Net

Politik

Dana Otsus Papua Tak Mengucur Sempurna, Pigai: Sudah Tanya Bottleneck Ke Menkeu Dan Mendagri?

MINGGU, 28 FEBRUARI 2021 | 01:49 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Otonomi Khusus yang diberikan kepada masyarakat Papua masih saja menyisakan masalah.

Berdasarkan informasi yang dirilis Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dtemukan adanya dugaan penyelewengan dana otsus Papua.

Dikatakan Karo Analis Baintelkam Polri, Brigjen Achmad Kartiko, penyimpangan dana Otsus Papua itu berupa penggelembungan harga dalam pengadaan barang. Total kerugian negara dalam dugaan penyelewengan dana otsus Papua ditaksir mencapai Rp 1,8 triliun.


Dalam pandangan aktivis asal Papua, Natalius Pigai, penyimpanangan dana Otsus ini tak lepas dari kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat. Khususnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, selaku pihak yang berperan dalam kucuran dana Otsus Papua.

"Hak Pareto: 99% gagal karena Jakarta (pemerintah pusat)," terang Pigai melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (27/2).

Dijelaskan Pigai, ada 2 hal atau pihak yang menyebabkan gagalnya Dana Otsus Papua.

Pertama, Menteri Keuangan. Sebab, desentralisasi fiskal Otsus selalu lambat, baru terwujud akhir tahun.

Kedua, Raperdasi/Perdasus selalu ditolak Kemendagri. Maka tidak ada Juknis dan Juklak yang terkait langsung dengan dana Otsus Papua ini.

"Sudah tanya Bottleneck ke Menkeu dan Mendagri belum? Mau jawab or tetap alibi?" tandasnya.

Pernyataan Pigai ini merupakan respons dari ucapan Menko Polhukam, Mahfud MD, yang akan mengusut dugaan penyelewenangan dana otsus Papua beberapa waktu lalu.

"Soal penegakan hukum ini selalu saya dengarkan bila berdialog dengan masyarakat dan tokoh Papua. Karena itu kami menindaklanjuti, kami mengumpulkan Kejaksaan Agung, KPK, Polri, untuk membawa aspirasi ini, penegakan hukum akan kita tindaklanjuti," kata Mahfud dalam keterangannya, Selasa lalu (23/2).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya