Berita

Ilustrasi vaksin/Net

Nusantara

Pro Kontra Vaksin Nusantara, Wakil Ketua DPD: Jangan Sampai Menegasikan Karya

SABTU, 27 FEBRUARI 2021 | 20:10 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Meskipun menundang pro dan kontra dari sejumlah akademisi maupun praktisi, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nono Sampono mengajak agar masyarakat mendukung vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang kini tengah proses uji klinis.

"Penemuan vaksin yang dibuat oleh anak bangsa tentu harus didukung. Semua memiliki kesempatan yang sama selama menggunakan kaidah ilmiah dan proses uji klinis yang ketat," kata Nono Sampono dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/2).

Menurut Nono, kritik dan masukan boleh saja disampaikan. Namun demikian ia menekankan kritik jangan sampai menegasikan sebuah karya.

"Kritik masukan dalam konteks akademis maupun medis boleh saja, tapi jangan kemudian saling menegasikan. Semua pihak boleh berkontribusi dalam pandemi ini, termasuk dalam bentuk karya intelektual," katanya.

Vaksin Nusantara sudah menyelesaikan uji klinis tahap I dengan jumlah relawan yang disuntik 27 orang. Uji klinis pertama tersebut untuk memastikan keamanan dan hasilnya menurut tim peneliti sudah bagus.

Cara kerja vaksin tersebut yaitu sel dendritik autolog yang diambil dari orang yang akan divaksin dipaparkan dengan antigen protein S dari SARS-CoV-2 di laboratorium. Sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali.

Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS-CoV-2.

Sel dendritik diambil dari masing-masing orang yang akan divaksin sehingga bersifat personalized. Hal itulah yang juga menjadi kelebihan karena bisa digunakan untuk orang-orang yang tidak bisa masuk kriteria vaksinasi dari vaksin lain.

"Seluruh proses penelitian dan pengembangan vaksin harus sesuai kaidah ilmiah. Pemerintah harus memberikan ruang untuk semua pengembangan vaksin di Indonesia agar dapat sejalan aturan dan kaidah ilmiah," pungkas Nono.

Sebelumnya, Terawan mengumumkan sedang mengembangkan vaksin tersendiri untuk melawan SARS-CoV-2 itu menggandeng tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang, juga Universitas Diponegoro (Undip) dan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya