Berita

Komeng dan Daus Mini/Net

Presisi

Duh, Komeng Jadi Korban Penipuan Transfer Uang Daus Mini

JUMAT, 26 FEBRUARI 2021 | 01:34 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Alfiansyah Bustami alias Komeng menjadi korban penipuan transfer uang kepada rekan panggungnya Daus Mini.

Hal itu diketahui setelah keduanya bertemu. Saat pertemuan itu, Daus Mini mengaku tidak pernah menerima transfer uang dari Komeng.

"Ini foto Whatsapp Daus Mini lagi mandi, kalau dia tidak ngaku, terus ini siapa?" tanya Komeng.


Sambil histeris, Daus Mini pun baru menyadari tidak sedikit kolega dan temannya menghubungi bahwa ia telah mengirimkan transfer seperti yang dialami Komeng.

"Aduh ini gimana, gue nggak pernah minta transfer," jawab Daus.

Keributan diantara kedua pelawak itu pun terdengar oleh presenter Chacha Annisa. Ia pun menghampiri hendak menanyakan duduk perkara keributan.

Chacha mengatakan bahwa semua permasalahan itu diakibatkan akun berbagi pesat Whatsapp milik Daus diretas dan diambil alih seseorang.

Keributan Komeng dan Daus yang ditengahi Chacha ini merupakan potongan adegan program Siber TV di Instagram @CCICPolri yang akan ditayangkan secara lengkap pada Jumat (26/2) di channel YouTube SiberTV.

Channel YouTube besutan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri ini merupakan tayangan mengenai dunia sibernetika yang dikemas melalui talkshow dan hiburan.

Direktur Dittipidsiber Bareskrim, Brigjen Pol Slamet Uliandi mengatakan, tayangan ini diharapkan agar masyarakat dapat menikmati edukasi sibernetika sebagai sebuah tontotan.

"Baru satu minggu ini kami soft launching channel Youtube Siber TV. Kami berupaya membangun kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan dunia digital perlu memperhatikan keamanan," ungkap Slamet, Kamis (25/2).

Kejahatan siber, lanjut Slamet, merupakan kejahatan konvensional yang kini bertransformasi di dunia siber.

Setelah para pelaku berhasil mencuri identitas seseorang pada aplikasi, mereka akan memanfaatkan kelengahan korban untuk memenuhi tindakan tertentu.

"Korban pertama sudah pasti pemilik identitas itu sendiri. Korban selanjutnya tidak terhingga, pokoknya semua nomor kontak yang tersimpan pada smartphone tersebut dapat menjadi korban," terangnya.

Menurut Slamet, para pelaku kejahatan siber akan terus mengikuti perkembangan kecanggihan teknologi. Hal ini tentu sangat rumit untuk bisa dijelaskan secara teknis kepada masyarakat luas.

"Upaya kami, dengan tayangan Siber TV ini agar orang awam sekali pun dapat memahami hal rumit itu. Karena segala potensi terwujudnya kejahatan di dunia siber sangat ditentukan oleh apakah masyarakat sebagai pengguna aplikasi digital yang terkoneksi internet itu ceroboh atau tidak," jelasnya.

Slamet berpesan, agar masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dunia siber melalui tayangan hiburan edukatif yang secara official tayang di channel YouTube Siber TV.

"Kami akan sederhanakan hal rumit dunia siber jadi tontonan yang mudah dipahami. Pokoknya tonton, likes, dan subscribe supaya tidak ketinggalan informasinya," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya