Berita

Ketua Bidang OKP PB PMII, Muhammad Syarif Hidayatullah/RMOL

Publika

UMKM Dan Penyelamatan Ekonomi Di Tengah Pandemi

RABU, 24 FEBRUARI 2021 | 19:51 WIB

SEPANJANG tahun 2020, bangsa kita, Indonesia dikepung oleh pandemi virus corona baru (Covid-19). Bukan hanya Indonesia, tapi seluruh dunia. Inilah bencana non-alam terbesar abad ini yang membawa dampak sangat buruk bagi kehidupan manusia, bukan hanya dari sisi kesehatan, sosial tetapi juga dari sisi ekonomi.

Di tahun 2021 ini, kita berharap pandemi Covid-19 berakhir. Namun, kenyataannya belum ada tanda-tanda angka penurunun yang konsisten dari penularan Covid-19 di Indonesia. Bahkan kita masuk pada 10 besar di dunia jumlah peningkatan positif Covid-19.

Data terakhir, 23 Februari 2021 yang dikutip dari Worldometer peningkatan jumlah positif Covid-19 adalah 9.775. Tentu ini menjadi tugas yang maha berat karena belum terselesaikan secara maksimal. Penyelesaian ini tentu bukan hanya pemerintah tetapi juga kerjasama seluruh masyarakat Indonesia.


Lalu, bagaimana dengan nasib ekonomi bangsa kita? Tentu keadaan seperti ini sangat tidak baik di tengah upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional.

Di awal munculnya pandemi Covid-19 tahun 2020, sudah banyak yang memprediksi akan terjadi resesi ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Dan, belakangan menjadi kebenaran. Kita mengalami resesi, dimana dua kali berturut-turut dalam kuartal II dan kuartal III tahun 2020 ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan minus, yaitu minus 3,49 persen dan minus 5,32 persen.

Sebelum resesi ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19, terakhir kali Indonesia mengalami resesi ekoomi yang sangat besar adalah pada tahun 1998. Saat itu, resesi dominan disebabkan karena situasi politik yang tidak stabil, sedangkan saat ini resesi akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Tugas pemerintah dalam menghadapi situasi saat ini bukan hanya menyelamatkan ekonomi, tetapi juga menyelamatkan jiwa manusia yang memang lebih penting. Inilah tugas yang maha berat itu.

Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menghadapi situasi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja ini. Salah satunya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah 23/2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.

Kalau kita pelajari, setidaknya ada empat kebijakan yang tertuang dalam PP tersebut yaitu Penyertaan Modal Negara (PMN), penempatan dana, investasi pemerintah dan melakukan program penjaminan.

Dalam program PEN ini, salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tidak tanggung-tanggung, pemerintah mengalokasikan porsi anggaran untuk UMKM sebesar Rp 123,46 Triliun.

Hemat penulis, memberi perhatian khusus kepada keberadaan UMKM adalah kebijakan yang sangat tepat. Mengingat UMKM bisa menjadi salah satu sektor penyelamat di tengah lesunya ekonomi Indonesia.

Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41 persen dengan jumlah pelaku mencapai 60 juta. Sehingga bisa dikatakan bahwa sektor UMKM adalah salah satu penopang yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Melihat data, fakta dan realitas saat ini maka untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi adalah salah satunya dengan menggerakkan UMKM.

Termasuk melibatkan para aktivis mahasiswa dan pemuda menjadi bagian penting menghidupkan sendi ekonomi dengan menggerakkan UMKM.

Kebijakan pemerintah dengan membukakan ruang seluas-luasnya dan memberikan perhatian khusus bagi UMKM harus dibaca dan dijemput oleh mahasiswa dan pemuda sebagai sebuah peluang.

Dengan memanfaatkan kreativitas dan semangat yang dimiliki, mahasiswa dan pemuda bisa turut andil menggerakkan UMKM.

Untuk itu, demi memaksimalkan kebijakan pemerintah terkait UMKM ini, hemat penulis, diperlukan kolaborasi dengan organisasi kemahasiswaan dan pemuda sehingga kebijakan yang dihadirkan tidak hanya menggerakkan UMKM yang lama tetapi juga bisa melahirkan pelaku-pelaku UMKM baru dari mahasiswa dan pemuda.

Setidaknya, pasca kuliah, mahasiswa tidak lagi sibuk mencari pekerjaan di tengah keterbatasan lapangan pekerjaan. Pandemi Covid-19 harus dimaknai sebagai momentum penting bagi pemuda untuk menciptakan ladang pekerjaan baru, salah satunya tentu melahirkan UMKM.

Ketika UMKM tumbuh subur, dan bergerak dengan baik di tengah pandemi, maka kondisi ekonomi khususnya di arus bawah secara otomatis akan mulai stabil.

Ibaratnya, ketika UMKM tidak bisa menjadi cahaya matahari, setidaknya bisa menjadi lilin yang menerangi ruang gelap ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Muhammad Syarif Hidayatullah
Penulis adalah Ketua Bidang OKP PB PMII dan Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya