Berita

Ilustrasi banjir Jakarta/Net

Publika

Banjir (Kembali) Cuma Jadi Komoditas Politik

SENIN, 22 FEBRUARI 2021 | 08:40 WIB

AAH! Nya banjir! Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ngamuk. Rumeh ane kebakaran gare-gare kompor mleduk. Ane jadi gemeteran, wara-wiri keserimpet, rumah ane kebanjiran gara-gara got mampet.

Lagu berjudul "Kompor Meleduk" yang diciptakan oleh seniman Betawi Benyamin Sueb pada 1970, syairnya justru masih sangat relevan dengan situasi Jakarta sekarang ini.

Karena hingga detik ini Jakarta masih saja disibukkan dengan banjir atau saat ini lebih dihaluskan dengan sebutan genangan.

Lazimnya pasca banjir menerjang, sudah pasti akan meninggalkan sampah dan menyebabkan kemacetan.

Ketiga masalah klasik dari DKI Jakarta tersebut (banjir, sampah dan kemacetan), adalah ikonik.

Banjir, sampah dan kemacetan bahkan selalu mendapat porsi seksi untuk dijadikan komoditas kampanye para elitw politik yang akan bertarung memperebutkan posisi sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta.

Selayaknya mantra yang sangat sakti, maka pasangan pemimpin Jakarta pun harus menerima cacian atau kritikan pedas, yang diakibatkan oleh ketiga permasalahan tersebut.

Namun sayangnya kondisi itu terjadi secara berulang-ulang terus yang pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang wajar.

Apa yang dialami Jakarta sebenarnya sama dengan kota-kota lainnya yang dilintasi oleh sungai-sungai hidup. Namun karena Jakarta adalah pintu masuk sempurna untuk berkarier dalam hal apapun, maka wajar bila kondisi Jakarta lebih tersorot dan terlihat.

Untuk dapat mengurai dan mengurangi ketiga masalah klasik tersebut, sudah seharusnya Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi secara utuh bersama masyarakat dan lingkungan.

Pembangunan juga harus sejalan dengan kondisi lingkungan dan tidak menghilangkan kultur yang berada di wilayah tersebut.

Pendekatan kebijakannya pun harus dimulai dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah.

Berikan ruang dan fasilitasi pemikiran-pemikiran serta ide-ide sederhana dari masyarakat untuk membangun, mengembangkan wilayahnya. Tentu sesuai dengan koridor dan peraturan yang ada.

Bila partisipasi masyarakat dimunculkan dan dibangun serta dikembangkan, saya yakin permasalahan-permasalahan yang terjadi di Kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya dapat perlahan teratasi dengan baik.

Tentunya ini bukan hal yang mudah dan secepat membalikan telapak tangan.

Kita tidak perlu menduplikasi produk kebijakan dari luar atau kota-kota di luar negeri.

Sebab banyak kota dan desa di tanah air yang kualitasnya sangat luar biasa dan itu terjaga, baik yang sudah terekspos maupun belum.

Sekarang poinnya adalah kolaborasi nyata dan utuh antara pemerintah, masyarakat dan lingkungan, mau diwujudkan atau kembali sekedar adlips saja.

Sudah cukup masyarakat dan lingkungan hanya sebagai komoditi kepentingan sesaat saja, setelah itu semua kembali terlupakan.

Ervan Purwanto

Ketua Umum Pemuda Cinta Tanah Air


Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya