Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Riset: Kebijakan Gratis Pajak Mobil Disambut Positif Mayoritas Kelas Menengah

MINGGU, 21 FEBRUARI 2021 | 16:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rencana kebijakan gratis pajak mobil baru di masa pandemi Covid-19 dari pemerintahan Joko Widodo disambut baik oleh masyarakat kelas menengah.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil penelitian Continum Data Indonesia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang dipaparkan secara virtual, Minggu sore (21/2).

Big Data Expert Continum Data Indonesia, Omar Abdillah mengatakan, penelitian ini dimaksud untuk mengetahui sikap masyarakat kelas menengah terhadap kebijakan Kementerian Keuangan atas pajak gratis mobil baru.


Dalam analisa, Continum Data Indonesia menggunakan data dari media sosial dengan menyaring perbincangan mengenai kebijakan ini dari media dan buzzer agar benar-benar berasal dari masyarakat.

Hasilnya, sejak 28 Desember 2020 sampai dengan 17 Februari 2021, Continum Data Indonesia mengumpulkan 3 ribu pembicaraan di media sosial terhadap kebijakan ini.

Dari 3 ribu perbincangan itu, 85 persen pembicaraan berasal dari kota-kota besar. Seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo dan Semarang.

"Tanggapan konsumen bagaimana terhadap kebijakan ini? Kita dapatkan bahwa 72 persen konsumen menyambut positif," kata Omar.

Riset Continum Data Indonesia juga menunjukkan, ada peningkatan pencarian harga mobil di Google usai adanya kebijakan dari pemerintah tersebut.

"Dari situ kita lihat ada dampak dari kebijakan ini terhadap perilaku konsumen kita. Dari sambutan positifnya dan juga dari peningkatan pencarian harga mobil di Google," jelas Omar.

72 persen yang menyambut positif menilai, kebijakan tersebut akan mendongkrak industri otomotif dan lapangan kerja, serta insentif untuk kelas menengah.

"Lalu, apa kata mereka yang kontra konsumen? Kita melihat 61 persen berpendapat kebijakan ini akan berisiko terhadap pendapatan pajak. Kedua, berkaitan dengan lingkungan. 28 persen menyatakan kebijakan ini menambah kemacetan dan kerusakan lingkungan, yaitu polusi," terang Omar.

Yang terakhir sambung Omar, sebanyak 11 persen menyatakan bahwa kebijakan ini terlalu elitis dan diskriminatif.

"Mereka juga menganggap kebijakan ini tidak untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.

Omar menjelaskan, kebijakan gratis pajak tersebut hanya untuk kendaraan bermotor dengan tenaga 1500 cc kategori sedang dan 4x2 atau H/BB, MPV dan SUV yang bertujuan mendorong konsumsi rumah tangga kelas menengah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi.

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada Maret 2021 hingga Desember 2021.

Dalam diskusi virtual ini, juga dihadirkan dua narasumber lainnya, yaitu, Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad; dan Ketua Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya