Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pasukan Keamanan Nigeria Buru Geng Pelaku Penculikan Puluhan Siswa Dan Guru

JUMAT, 19 FEBRUARI 2021 | 08:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan keamanan Nigeria terus melakukan pelacakan terhadap geng bersenjata yang menculik lebih dari 40 orang termasuk 27 siswa dan 3 guru dari Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintah di Kagara di negara bagian Niger tengah.

Tindakan pelacakan itu terjadi setelah Presiden Muhammadu Buhari (78) memerintahkan pasukan keamanan untuk mengoordinasikan penyelamatan.

Komisaris informasi negara bagian Niger, Muhammad Sani Idris mengatakan, bahwa mereka telah melalukan segala upaya untuk menyelamatkan para korban penculikan tersebut.
 
"Kami melakukan apa pun yang kami bisa untuk membebaskan para siswa dan guru," ujarnya kepada AFP, Kamis (18/2).

"Mereka sedang ditekan. Kami memiliki agen keamanan di belakang mereka. Kami berharap kami akan menyelamatkan para siswa dalam waktu yang sangat singkat," ujarnya.

Sementara, Inspektur Jenderal Polisi Mohammed Abubakar Adamu mengatakan, bahwa tentara dan polisi Nigeria lengkap dengan helikopter pengintai sedang melakukan operasi besar-besaran untuk menyelamatkan para korban penculikan.

Penculikan massal terbaru terjadi hanya dua bulan setelah 300 siswa diculik dari sebuah sekolah di Kankara di dekat Katsina, negara bagian asal Buhari, ketika presiden mengunjungi wilayah tersebut.

Penculikan hanyalah salah satu tantangan keamanan yang dihadapi negara terpadat di Afrika itu, di mana militan melancarkan pemberontakan jihadis di timur laut dan ketegangan etnis sedang membara di beberapa wilayah selatan.

Nigeria barat laut dan tengah semakin menjadi pusat bagi geng kriminal besar yang menyerang desa, membunuh dan menculik penduduk setelah menjarah dan membakar rumah.

Bandit beroperasi di luar kamp di hutan Rugu, yang berada di Zamfara, Katsina, Kaduna dan negara bagian Niger. Pasukan Nigeria telah dikerahkan di sana tetapi serangan dan penculikan massal terus berlanjut.

Geng tersebut sebagian besar didorong oleh motif keuangan dan tidak memiliki kecenderungan ideologis yang diketahui.

Tetapi ada kekhawatiran bahwa mereka disusupi oleh para jihadis yang berperang dalam konflik selama satu dekade yang telah menewaskan lebih dari 30.000 orang dan menyebar ke negara tetangga, Niger, Chad, dan Kamerun.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Diungkap Roy Suryo, Fufufafa Rajin Akses Situs Porno Lokal dan Mancanegara

Senin, 16 September 2024 | 07:44

UPDATE

Pemindahan IKN Diklaim Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan

Kamis, 26 September 2024 | 23:57

Astrid Nadya Kembali Terpilih sebagai Presiden OIC Youth Indonesia

Kamis, 26 September 2024 | 23:44

Kapolri Dorong Korlantas Terus Berinovasi

Kamis, 26 September 2024 | 23:21

Pasangan RIDO Bakal Berdayakan Pensiunan ASN untuk Menghijaukan Jakarta

Kamis, 26 September 2024 | 22:47

Peserta Pilgub Sumut Agar Adu Gagasan, Bukan ‘Gas-Gasan’

Kamis, 26 September 2024 | 22:21

Punya Empat Lawan, Elektabilitas Agung-Markarius Sudah di Atas 50 Persen

Kamis, 26 September 2024 | 22:20

KPK Cekal 3 Tersangka Suap IUP Kaltim

Kamis, 26 September 2024 | 22:07

Kejati Sumut Tahan 5 Tersangka Dugaan Korupsi PT Angkasa Pura II Kuala Namu

Kamis, 26 September 2024 | 21:55

Lewat Hilirisasi, Jokowi Dinilai Sukses Jaga Stabilitas Ekonomi

Kamis, 26 September 2024 | 21:46

Pernah Tempati Asrama Muhammadiyah, Aktivis Ciputat Ini Kini Dilantik jadi Anggota DPRD Labura

Kamis, 26 September 2024 | 21:44

Selengkapnya