Berita

Sidang kedua penyuap Edhy Prabowo dengan agenda keterangan saksi/RMOL

Hukum

Di Hadapan Hakim, Slamet Soebjakto Ngaku Tidak Tahu Tujuan Edhy Prabowo Bentuk Tim Uji Tuntas Ekspor Benur

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 20:42 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mantan anak buah Edhy Prabowo saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan mengaku tidak mengetahui tujuan dibentuknya tim Due Diligence atau tim uji tuntas terkait proyek ekspor benih bening lobster (BBL).

Mantan anak buah Edhy yang dimaksud adalah, Slamet Soebjakto selaku Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dalam sidang kedua untuk terdakwa Suharjito selalu pihak pemberi suap yang juga pemilik PT Dua Putra Perkara Pratama (DPPP), Slamet dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu sore (17/2).


Saat ditanya oleh hakim anggota dalam perkara ini, Slamet mengaku tidak tau pasti filosofi dan alasannya dibentuk tim due diligence.

"Kalau yang dimaksud pastinya, saya tidak tau. Tapi yang jelas dalam SK Menteri tersebut ini dibentuk untuk menyelesaikan perizinan benih lobster," ujar Slamet seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu sore (17/2).

Hakim pun merasa heran dengan dibentuknya tim tersebut. Karena kata Hakim, di KKP sudah dipastikan mempunyai atau memiliki ahli sendiri di bidang budidaya lobster.

Akan tetapi, tim due diligence diisi oleh orang-orang yang bukan berasal dari KKP.

Seperti Andreau Misanta Pribadi (AMP) dan Safri yang merupakan tersangka dalam perkara ini yang menjadi Ketua dan Wakil tim due diligence yang ditunjuk oleh Edhy yang juga menjabat sebagai Staf khusus (Stafsus) Edhy.

"Ini yang saya tidak tahu, tujuannya pak Menteri," kata Slamet.

Saat ditanya soal keahlian dan kompeten Andreau dan Safri, Slamet pun mengaku tidak mengetahui latar belakang mereka yang ditunjuk oleh Edhy.

"Tidak tau," singkat Slamet.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya