Berita

Ilustrasi Pemilu/Net

Politik

Demokrat: Alasan Istana Tolak Revisi UU Pemilu Itu Lemah

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 13:12 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Argumentasi yang digunakan pihak Istana menolak revisi UU 17/2017 tentang Pemilu terkesan mengada-ngada.

Sebab, akan sangat susah untuk mengatur Pemilu serentak dengan Pilkada di tahun yang sama.

Selain itu, Istana juga sama saja telah mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).


Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Waskjen) Partai Demokrat Irwan Fecho dalam cuitan akun Twitter pribadinya @irwan_fecho, Rabu (17/2).

"Alasan Istana menolak revisi UU Pemilu itu lemah dan rapuh alias ngadi-ngadi. Susah mengatur Pemilu serentak dengan Pilkada di tahun yang sama. Kalau tidak direvisi pasti kan semrawut. Ada putusan MK yang harus ditindaklanjuti," kata Irwan Fecho.

Irwan menegaskan, RUU Pemilu itu sifatnya kumulatif terbuka. Karena itu, putusan MK harus ditindaklanjuti oleh semua pihak termasuk Istana. Seperti halnya pengaturan penyelenggara Pemilu antara Pilkada dengan Pemilu itu berbeda.

"Belum kita bicara sengketa hasil nanti di MK. Itu bagaimana mengaturnya kalau Pemilu dan pilkada serentak? Rakyat mendukung revisi UU Pemilu. Istana Jangan abaikan!" pungkasnya.

Pihak Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menegaskan, pemerintah tidak berencana merevisi Undang-undang 7/2017 tentang Pemilu dan UU 10/2016 tentang Pilkada.

"Pemerintah tidak menginginkan revisi dua undang-undang tersebut ya. Prinsipnya ya jangan sedikit-sedikit itu undang-undang diubah, yang sudah baik ya tetap dijalankan," kata Pratikno, Selasa (16/2) kemarin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya