Berita

Pengusaha dodol Mak-Nyoos, Habib Faishol Alhaddad/Repro

Bisnis

Merawat Warisan Budaya Lewat Usaha Dodol Betawi Mak-Nyoos

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 12:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dikenal sebagai panganan Raja, dodol Betawi penuh dengan nilai-nilai kebudayaan. Seiring berkembangnya zaman, dodol Betawi menjadi camilan yang cukup mudah dijumpai saat ini.

Di antara sekian banyak pengusaha dodol Betawi, namun hanya sedikit yang terus melestarikan pengolahan secara tradisional. Salah satunya adalah Habib Faishol Alhaddad, pengusaha dodol Mak-Nyoos asal Bogor.

Walaupun baru terlahir pada akhir 2013, namun dodol Mak-Nyoos merupakan bagian dari warisan keluarga.


"Sebenarnya warisan dari keluarga istri, memang dari bibi-bibi dan paman-pamannya produksi dodol. Sekitar Condet, Pasar Minggu, Pasar Rebo itu produksi dodol semua," ujar Habib dalam diskusi Jendela Usaha yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/2).

Habib mengatakan, banyak di antara keluarganya sudah memproduksi dodol sejak tahun 1970-an dan 1980-an. Mereka bahkan sudah memiliki pasar masing-masing.

Tetapi dengan modal keberanian, Habib mencoba terjun ke dunia panganan dodol dengan berbagai inovasi. Ia mulai dengan membuat rasa original hingga berkreasi dengan wijen dan ketan hitam yang sangat diganderungi.

"Kalau saya belum ada pasar. Kan masing-masing punya nama (merek). Jadi kita berkarya sendiri," ucapnya.

Ia mengatakan, tidak ada persaingan di keluarganya meski banyak dari mereka adalah pengusaha dodol. Sebaliknya, mereka saling membantu.

Secara khusus, Habib mengungkap rahasia produksi dodol betawinya yang asli tanpa beras dan kaya akan kelapa. Ia mengatakan, pemilihan minyak sangat penting agar dodol tahan lama.

Dodok Mak-Nyoos sendiri sejauh ini dapat bertahan mulai dari dua pekan ingga satu bulan.

Selain itu, teknik memasak juga sangat krusial. Ia bahkan masih menggunakan tungku api, alih-alih kompor untuk tetap mempertahankan rasa.

"Dodok Betawi itu terkenal (dibuat selama) 8 sampai 9 jam, kadang 12 jam, tergandung. Dulu tidak boleh berhenti (mengaduk), tapi sekarang ada tekniknya," ungkap dia.

Berkaca pada budaya, dodol Betawi disebut sebagai makanan Raja atau makanan mahal karena sulit untuk membuatnya. Sehingga hanya ada ketika acara pernikahan dan lebaran.

Dulu, kata Habib, dodol Betawi dibuat secara patungan oleh banyak orang. Perempuan bertanggung jawab atas resep, sementara laki-laki bertugas mengaduk adonan.

Nantinya, dodol akan dibagikan sesuai besarnya patungan yang diberikan.

Untuk dodol Mak-Nyoos sendiri, Habib mengatakan, setiap bulannya memproduksi 4 hingga 5 kuali. Satu kuali sendiri memiliki diameter 1 meter hingga 2 setengah meter, untuk memasak 10 kg hingga 20 kg adonan dodol.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya