Berita

Desain untuk Air-to-Ship Guided Missile-II kelas 400mm/Net

Dunia

Rudal Anti-Kapal Supersonic Untuk Jet Tempur KFX Korea Selatan Siap Diuji Tembak Pada 2026

SELASA, 16 FEBRUARI 2021 | 08:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Korea Selatan terus berupaya dalam pengembangan jet tempur masa depan KFX (Korean Fighter Experiment). Bahkan, saat ini, sedang dipertimbangkan untuk membuat rudal anti-kapal supersonik yang dapat diluncurkan dari udara yang mampu menetralisir kapal induk.

Seorang pejabat militer Korea Selatan, menyebutkan bahwa penelitian sedang dilakukan untuk pembuatan proyek rudal anti-kapal supersonik masa depan yang dikenal sebagai "Air-to-Ship Guided Missile-II' kelas 400mm.

Rudal ini memiliki fitur propulsi ramjet ducted dengan jangkauan jelajah 500 km. Gambar desain pertama rudal anti kapal untuk KFX ini telah dirilis.

Pihak Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan kemungkinan rudal anti kapal untuk KFX akan dikembangkan oleh LIG Nex1 dengan ADD (Agency for Defense Development).

Rudal anti kapal ini diharapkan dapat diuji tembak pada tahun 2026, dan bisa memasuki layanan AU Korea Selatan pada awal tahun 2030.

Menurut halaman Facebook tidak resmi 'Republic of Korea Armed Forces' (sumber terpercaya informasi militer Korea dengan lebih dari 50.000 pengikut), rudal khusus ini adalah proyek terpisah dari rudal anti-kapal supersonik Angkatan Laut Republik Korea yang sulit dipahami., seperti dikutip dari Navalnews, Senin (15/2).

Selain pengadaan rudal ini, Korea Selatan sedang mengembangkan rudal jarak jauh bertenaga ramjet, di luar jangkauan visual (BVR).

Menurut publikasi ADD, teknologi inti yang diteliti untuk 'Air-to-Ship Guided Missile-II' kelas 400mm akan diterapkan pada rudal udara BVR yang baru. Teknologi mesim ramjet akan tetap digunakan sambil mempersiapkan pengembangan rudal jelajah udara ke kapal II, kelas 200 mm.

Kemungkinan rudal anti-kapal '400mm' dan rudal udara ke udara '200mm' akan memiliki konsep desain dan bentuk yang sama, meskipun komponen utamanya berbeda dalam ukuran.

Dengan desain yang sama tetapi ukuran lebih kecil, ADD berharap dapat menurunkan biaya produksi massal untuk misil ramjet.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya