Berita

Calon Ketua Ikatan Alumni ITB, Gembong Primadjaja/Net

Nusantara

Maharkan Diri, Gembong Optimistis ITB Naik Peringkat Dan Hunian Dosen Terpenuhi

SENIN, 15 FEBRUARI 2021 | 19:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Memaharkan diri untuk akses komunikasi lintas alumni, calon Ketua Umum (caketum) Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB), Gembong Primadjaja, optimistis universitas dengan slogan "In Harmonia Progressio" tersebut dapat tercatat di peringkat tinggi di Asia hingga dunia.

Saat konferensi pers daring di Jakarta, Selasa (15/2), Gembong secara khusus menyorot dua aspek untuk menaikkan peringkat ITB. Yaitu employeebility berupa ruang ketersediaan pekerjaan bagi para alumni dan persoalan yang dialami para dosen, khususnya dosen muda, dalam memenuhi kebutuhan hunian.

“Alumni akan diminta meningkatkan employeebility bagi lulusan baru dari kampus. Berapa besar tingkat presentase alumni bekerja setelah lulus dari kampus mempengaruhi rangking ITB,” kata Gembong.

Untuk itu, Gembong menekankan komunikasi aktif dengan para alumni dari berbagai tingkatan di berbagai daerah maupun mancanegara akan mampu memperbesar kemungkinan ketersediaan ruang kerja bagi para lulusan baru ITB.

Begitu pula dengan kenyamanan tenaga pengajar yang disampaikan Gembong tak lepas dari upaya peningkatan ranking ITB.

Lahir sebagai anak dosen ITB, Gembong sadar benar bahwa para pengajar seharusnya mampu fokus terhadap apa yang akan diberikan kepada mahasiswa didiknya, tanpa terganggu persoalan di rumahnya. Karenanya Gembong mengajak para alumnus untuk ‘Leaving Back’ ke almamater yang memberikan ilmu hingga membesarkan mereka.

“Spiritnya begini, saya ingin mengajak teman-teman alumni ITB yang sudah mempunyai kemampuan untuk ikut bergabung bersama saya, bergotong royong, salah satunya hunian untuk dosen-dosen muda yang belum memiliki fasilitas hunian sendiri. (Dosen muda) Bisa lebih tenang mengajar tanpa khawatir memikirkan kondisi anak istrinya,” urai mantan Ketua Ikatan Alumni Mesin ITB ini.

Dalam kesempatan yang sama Gembong membeberkan beberapa program yang akan dijalankan bila terpilih sebagai Caketum IA ITB periode 2021-2025.

Salah satunya adalah mengembangkan ‘Indonesianisme Summit’ yang saat ini menjadi panggung bagi alumni menunjukkan karya orisinalnya dan mempromosikan ke stakeholder terkait seperti indistriawan dan lainnya. Indonesianisme dipastikan Gembong akan lebih memperluas program dan keterlibatan para alumni melalui teknologi.

“Program (Indonesianisme Summit) ini sudah berjalan lima tahun. Ke depan kegiatan IA, memang juga harus memanfaatkan teknologi digital agar bisa memperluas cakupan kegiatan dan alumni lebih luas 130 ribu alumni lebih, saat ini belum bisa kita lakukan kegiatan apapun yang cukup besar. Evaluasi ke depan kita ingin memanfaatkan teknologi untuk interaksi konunikasi satu sama lain,” papar alumni Teknik Mesin ITB angkatan 1986 yang juga pernah menjabat Direktur PT Pelindo Energi Logistik serta Ketua Tim Percepatan Konversi Bahan Bakar Gas di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas.

Selama menjabat Sekjen IA ITB, Gembong tercatat telah menyelenggarakan Indonesianisme Summit pada 2017, 2018, dan 2019. Acara tersebut bahkan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla sejumlah kabinet.

Indonesianisme Summit berhasil mewujudkan kerja sama antara perusahaan start up milik alumni dan menampilkan produk teknologi kreasi Anak Bangsa.

Selain Indosianisme Summit, hal lain yang juga menjadi fokus Gembong yaitu pengefektifan kas dana alumni. Kas akan diputar pada bisnis-bisnis alumni yang membutuhkan, dikelola tanpa bunga berdasarkan kerjasama dengan sharing hasil.

“Universitas-unversitas di dunia, diskursus antara para alumninya adalah bagaimana membangun kekuatan ekonomi dari kekuatan teknologi atau produk atau science. Tantangannya, membangun tekonogi, membangun entrepeurship di antara kalangan alumninya,” tegas Gembong.

Pemilihan Ketua Umum IA ITB akan dilaksanakan pada 27 hingga 28 Maret 2021. Ada delapan kandidat ketua umum yang berasal dari berbagai angkatan dan jurusan di ITB.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya