Berita

Para pemuda di Myanmar melakukan aksi demonstrasi menolak kudeta militer/Net

Dunia

Pengamat: Sekuat Apapun Junta Militer Myanmar Akan Kalah Dengan People Power

SENIN, 15 FEBRUARI 2021 | 15:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Penggulingan kekuasaan pemerintah sipil oleh junta militer Myanmar telah memancing aksi protes besar-besaran dari masyarakat sipil dan menciptakan people power.

Dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Rahmi Fitriyanti meyakini jika people power yang terbentuk tersebut dapat mengalahkan junta militer yang merebut kekuasaan jika mendapatkan dukungan kuat.

Berbicara dalam RMOL World View bertajuk "Ketar-Ketir Kudeta Militer Di Myanmar" pada Senin (15/2), Rahmi menyebut masyarakat sipil Indonesia dapat berkontribusi untuk memberikan dukungan tersebut.


"Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia sebenarnya bisa mengambil tindakan tapi bukan ata nama G-to-G (Government to Government), tetapi melalui ormas," ujar Rahmi.

Sebagai negara anggota ASEAN, Indonesia harus mematuhi prinsip non-intervensi atau tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Sehingga, kata Rahmi, kanal untuk berkontribusi menyelesaikan persoalan Myanmar dapat dilakukan melalui sektor swasta.

Jika melihat tren demonstrasi Myanmar saat ini, lanjut Rahmi, aksi dilakukan oleh para pemuda, seperti halnya yang terjadi di Indonesia pada era reformasi.

"Mereka (pemuda) sudah bosan, sudah jenuh, sudah lelah selama 49 tahun dikuasai oleh militer. Mereka ingin bangkit dan merubah kekuasaan," jelas Rahmi.

Rahmi mengatakan, dengan situasi tersebut, ormas-ormas atau tokoh-tokoh di Indonesia dapat memberikan dukungan untuk merangkut pemuda Myanmar agar dapat memperkuat institusi demokrasi.

Organisasi pemuda di Indonesia pun dapat bekerja sama dengan organisasi serupa di Thailand, Malaysia, Filipina, dan negara lain untuk memberikan dukungan kepada pemuda Myanmar. Bukan hanya dukungan moral, tetapi juga logistik.

"Saya yakin, sekuat apapun junta militer yang melakukan kudeta, bagaimana pun juga akan kalah dengan people power jika people power memperoleh dukungan kuat, baik itu dari domestik atau luar," tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya