Berita

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi/RMOL

Politik

Obral Gelar, Adhie Massardi: Independensi Kampus Harus Dikembalikan Untuk Hentikan Kerusakan Berpikir

SENIN, 15 FEBRUARI 2021 | 01:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sudah saatnya independensi kampus di Indonesia kembali ditegakkan.

Hal itu ditegaskan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi yang merasa resah keberadaan kampus seakan berubah sebagai tempat untuk mengobral gelar bagi para pejabat dan politisi Tanah Air.

Menurut Adhie, independensi kampus penting dikembalikan untuk menjaga marwah sekolah tinggi sebagai tempat bebas dari intervensi.

"Independensi kampus harus segera dikembalikan agar kerusakan pola berpikir (kebebasan) akademis tak lanjut. Sudah dijadikan sarang buzzeRp, eh tambah ngobral gelar bagi pejabat (penguasa politik)," kata Adhie Massardi di akun Twitternya, Senin (15/2).

Dalam tulisannya, mantan Jurubicara Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini turut menyertakan laporan Majalah Tempo terkait 'Obral Doctor Honoris Causa'.

Tercatat, sudah tak terhitung para politisi tanah air yang mendapat gelar doktor honoris causa atau ggelar kehormatan yang diberikan universitas atau perguruan tinggi kepada seseorang yang dianggap berjasa dan atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia.

"Biarkan rektor dipilih dalam forum internal, dan hidupkan lagi dewan mahasiswa!" tegas Adhie Massardi.

Salah satu yang belakangan disorot adalah pemberian gelar kepada mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Nurdin Halid. Pada Kamis lalu (11/2), Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengukuhkan Nurdin Halid sebagai doktor kehormatan di bidang industri olahraga.

Pemberian gelar tersebut pun memantik protes dari sejumlah pihak, termasuk dari mahasiswa Unnes yang menggelar demo di depan rektorat kampusnya, Kamis lalu (11/2). Mereka memprotes pemberian gelar doktor honoris causa kepada Nurdin Halid karena sosoknya yang dianggap kontroversial lantaran berstatus eks narapidana kasus korupsi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya