Berita

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu/Net

Politik

JK Tanya Cara Mengkritik, Kwik Kian Gie Ketakutan, Din Dicap Radikal, Said Didu: Masihkah NKRI Baik-baik Saja?

MINGGU, 14 FEBRUARI 2021 | 08:26 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sejumlah tokoh nasional mulai menyoroti kualitas demokrasi di era Presiden Joko Widodo. Mayoritas, mengkritik kebebasan berpendapat yang dirasa mulai mengkhawatirkan.

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu bahkan bertanya-tanya apakah NKRI masih aman setelah sejumlah tokoh bangsa tidak tahu cara mengkritik dan ketakutan untuk berpendapat.

Bahkan ada juga di antara para tokoh itu yang dilaporkan atas tuduhan “mengada-ada” dan tak jarang pula menjadi bulan-bulanan cemoohan para buzzer.


“Jika pak JK sudah tidak tahu cara kritik yang aman, Pak Kwik Kian Gie sudah ketakutan, Pak Din Syamsuddin sudah seenaknya dicap radikal. Pak Rizal Ramli, Pak Sudjiwotedjo, Bu Susi Pudjiastuti jadi bulan-bulanan buzzerp dan banyak tokoh dibui karena kritik, apakah NKRI masuh baik-baik saja?” tanyanya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (14/2).

Dalam sebuah acara PKS, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mempertanyakan cara mengkritik pemerintah yang aman, sehingga tidak dipanggil polisi. Pertanyaan itu muncul seiring ajakan Presiden Jokowi kepada rakyat untuk lebih kritis pada pemerintah.

Sementara Kwik Kian Gie secara gamblang menyatakan bahwa dirinya mengalami ketakutan yang belum pernah dirasakan sebelumnya saat hendak memberikan kritik pada pemerintah.

Din Syamsuddin beberapa waktu lalu dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) oleh Gerakan Anti Radikal (GAR) ITB atas tuduhan sebagai tokoh radikal.

Sedangkan di jagad maya, kritik keras dari Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli selalu dikacaukan dengan serangan pribadi yang dilakukan oleh para buzzer. Rizal Ramli menyebut serangan buzzer itu sebagai upaya pembunuhan karakter para pengkritik.

Hal serupa dialami oleh budayawan Sudjiwotedjo dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya