Berita

Wasekjen Partai Demokrat Ossy Dermawan/Net

Politik

Ossy Dermawan: Twit SBY Berlaku Umum, Bukan Spesifik Ke Pak Jokowi

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 20:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Cuitan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menganalogikan kritikan dan pujian ibarat obat dan gula, menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Ossy Dermawan, cuitan SBY tidak ditujukan secara spesifik kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya pribadi berpendapat twit (SBY) ini berlaku secara universal atau umum," ucap Staf Pribadi SBY ini, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (13/2).

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono menyampaikan semacam filosofi, yaitu obat yang rasanya pahit dan gula yang rasanya manis.

Dia mengaitkan obat dan gula tersebut dengan kritikan dan pujian.

"Obat itu rasanya 'pahit'. Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat dan dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat," tulis dia di akun Twitternya @SBYudhoyono, dikutip Sabtu (13/2).

"Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit," sambungnya.

Pada twit berikutnya, SBY mengatakan kritik yang bagus itu disampaikan dengan benar, adapun pujian yang berlebihan akan membuat kegagalan.

"Kritik itu laksana obat dan yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar dan bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan. Sementara, pujian dan sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan dan hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan," demikian SBY.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya