Berita

Yusril Ihza Mahendra/Net

Politik

JK Singgung 'Demokrasi Mandek', Yusril: Persoalan Mendasarnya, Demokrasi Bagaimana Yang Mau Dijalankan?

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 13:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (YIM) mempertanyakan pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait mandeknya demokrasi bisa membuah sebuah pemerintahan runtuh.

Yusril berpandangan, pernyataan JK 'Jika demokrasi tidak jalan, pemerintah akan jatuh' bisa berbanding terbalik.

"Jika demokrasi tidak jalan, pemerintah akan jatuh, kata Jusuf Kalla. Tetapi bisa juga terjadi sebaliknya, jika demokrasi dijalankan, negara yang akan runtuh," ujar Yusril, Sabtu (13/2).

Menurut pakar hukum tata negara ini, bukan hanya pemerintahan yang akan jatuh jika sistem demokrasi di Indonesia tetap seperti ini, negara juga bisa runtuh.

"Persoalan mendasarnya adalah demokrasi yang bagaimana yang mau dijalankan," kata Yusril.

"Dari dulu kita berdebat tidak habis-habisnya tentang konsep demokrasi kita. Bongkar pasang konsep gak selesai-selesai. Sistem dan rincian pelaksanaan Pemilu lima tahun sekali bongkar pasang, sistem kepartaian juga begitu. Pemerintahan daerah juga sama, bongkar pasang gak selesai-selesai," sambungnya.

Yusril menambahkan, pengelolaan kekayaan negara antara pusat dan daerah juga sama, terus menerus dibongkar pasang. Sehingga, konsep demokrasi akhirnya menjadi permainan kekuasaan untuk melanggengkan kekuasaannya sendiri.

"Siapa kuat, dia menang dan berkuasa. Siapa lemah akan kalah dan tersingkir," cetusnya.

"Demokrasi kita sekarang bergantung pada kekuatan baru: kekuatan uang dan modal. Apa demokrasi seperti ini yang mau dijalankan? Kalau demokrasi seperti itu tidak dijalankan pemerintah akan jatuh, ya mungkin saja. Tetapi jika demokrasi semacam itu dijalankan, maka negara yang akan runtuh," demikian Yusril.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya