Berita

Ilustrasi pemilu/Net

Politik

Demokrat: Wajar Rakyat Berpikir Revisi UU Pemilu Ditolak Karena Takut Kepala Daerah Nyapres

KAMIS, 11 FEBRUARI 2021 | 00:36 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sebagian kalangan masyarakat berpendapat pemerintah dan parlemen bersepakat untuk menolak pembahasan RUU Pemilu lantaran takut adanya kepala daerah yang potensial maju menjadi capres 2024.

Pasalnya, dalam UU 10/2017 Pilkada serentak dilakukan pada tahun 2024 sesuai mekanisme perundang-undangan. Padahal jika mengacu pada masa jabatan, pemilihan kepala daerah seharusnya dilaksanakan di 2022 dan 2023.

Menyikapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat Irwan Fecho menyampaikan adanya anggapan masyarakat soal Pilkada serentak di 2024 untuk menjegal kepala daerah maju jadi Capres dianggapnya hal yang wajar.

“Sebenarnya sangat wajar jika rakyat berindikasi bahwa pemerintah dan parlemen takut dengan adanya kepala daerah yang berpotensi maju Pilpres 2024. Tapi itu bukan satu-satunya indikasi kecurigaan ya,” ucap Irwan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/2).

Dia mengatakan, bisa jadi ada kepentingan untuk pembagian pejabat kepala daerah setelah habis masa jabatannya di tahun 2022 dan 2023.

“Atau bisa jadi indikasi yang lain. Ini yang harus dijelaskan ke masyarakat jangan sampai kecurigaan mereka benar bahwa pemerintah dan parlemen hanya memikirkan kepentingan kekuasaan semata,” katanya.

Penolakan RUU Pemilu, lanjut Irwan, sejatinya merupakan kehendak seluruh fraksi di parlemen untuk masuk ke dalam program legislasi nasional prioritas tahun 2021.

“Kemudian juga sudah tuntas dibahas di Baleg bersama pemerintah bahkan sampai di Bamus namun tak kunjung di paripurnakan di DPR RI,” katanya.

“Makanya rakyat bertanya, ada apa di balik penolakan ini? Ini kan sebuah anomali politik akibat dari inkonsistensi sikap partai politik di parlemen. Mereka yang mulai mereka yang mengakhiri,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya