Berita

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono/Net

Presisi

Begini Kronologi Ustaz Maaher Mulai Ditahan Hingga Akhirnya Meninggal Dunia

RABU, 10 FEBRUARI 2021 | 22:29 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Tersangka kasus dugaan ujaran kebencian Soni Eranata alias Maaher At-Thuwailibi dinyatakan meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri pada Senin (8/2).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengurai perjalanan sebelum pria yang dikenal Ustaz Maaher ini menghembuskan nafas terakhirnya.

Maaher, papar Rusdi, sebelumnya dilaporkan oleh seorang warga dengan nomor laporan LP/0677/XI/2020/Bareskrim atas kasus ujaran kebencian terhadap Habib Lutfhi Bin Yahya. Usai adanya LP tersebut, pada 4 Desember tim Siber Bareskrim menciduk di kediamannya. Ustaz Maaher ditahan di Rutan Bareskrim.


“Dalam proses penahanan pada  20 Januari 2021 yang bersangkutan sakit,” tandas Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/2).

Oleh penyidik, sambung Rusdi, dibawa ke RS Polri Kramatjati guna mendapat perawatan. Usai dirawat selama satu minggu, pada 27 Januari 2021 Maaher kondisinya telah dinyatakan membaik oleh dokter. Ia kemudan dikembalikan lagi ke Rutan Bareskrim untuk melanjutkan penahanan.

Kemudian pada tanggal 4 Februari 2021, berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan. Dan oleh Polri kemudian langsung dilakukan pelimpahan tahan II tersangka berikut dengan barang bukti.

Pihak kejaksaan, setelah dilakukan pelimpahan tahap II, memutuskan agar Maaher tetap ditahan di Rutan Bareskrim.

Lalu pada tanggal 6 Februari atau dua hari sebelum Maaher dinyatakan meninggal dunia, ia kembali mengeluh sakit. Oleh dokter disarankan agar kembali dirawat di RS Polri, namun ditolak oleh Maaher, ia tetap ingin berada di Rutan Bareskrim

Rusdi memastikan, pelayanan kesehatan terhadap seluruh tersangka ini sudah dipenuhi dengan baik oleh Polri.

“Karena pada tahanan Bareskrim Polri ditempatkan satu dokter yang senantiasa setiap hari memeriksa kesehatan seluruh tahanan yang ada pada Rutan Bareskrim Polri,” pungkas Rusdi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya