Berita

Ketua Umum Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) Jawa Tengah, Bambang Mugiarto/Net

Politik

Kontroversi Nama Ganjar Di Soal Buku Pelajaran, PT TS Harus Tanggung Jawab

RABU, 10 FEBRUARI 2021 | 13:53 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kontroversi soal di buku terbitan PT Tiga Serangkai (TS) yang telah menimbulkan keresahan mendapat tanggapan dari Ketua Umum Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) Jawa Tengah, Bambang Mugiarto.

Seperti diketahui, dalam buku "Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti" terbitan PT TS tahun 2020 tersebut, terdapat soal 'Ganjar tidak pernah bersyukur. Setiap Idul Adha, tidak pernah berkorban dan tidak pernah sholat'.

Bambang menilai, soal di dalam buku tersebut potensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karenanya, dia meminta Penerbit Tiga Serangkai harus bertanggung jawab.

"Meskipun tidak secara eksplisit menyebut nama Ganjar Pranowo, tetapi soal seperti ini berpotensi menggiring tafsir kepada siswa bahwa nama Ganjar identik dengan Gubernur Jawa Tengah. Ini berbahaya," kata Bambang, Rabu (10/2).

"Saya mencium ada nuansa politik praktis dalam materi buku. Mengarah pada doktrin politik kepada peserta didik," sambungnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Selain itu, Bambang juga berharap pihak kepolisian bisa berperan aktif dengan memanggil pihak Tiga Serangkai, agar ada klarifikasi.

"Supaya jelas dan diketahui apa maksud dari konten soal yang menyebut nama 'Ganjar' itu," tegasnya.

Bambang juga meminta, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk segera merespons kasus ini. Menurut dia, penerbit sebagai anggota terikat untuk menangani keluhan dari konsumen baik secara tertulis maupun lisan.

Menurut dia, seharusnya PT TS belajar dari kasus sebelumnya. Karena penerbit tersebut juga pernah diprotes keras oleh KPAI karena buku berbau masturbasi. Jika terus melakukan kesalahan, jangan salahkan jika masyarakat bertindak.

"Setahu saya ada kode etik yang mengikat bagi penerbit. Sebagai anggota Ikapi, penerbit harus menghargai dan peduli terhadap kepentingan lingkungan dan sosial di masyarakat," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya