Berita

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto/Net

Politik

Satyo Purwanto: Apakah Presiden Melihat Isu Korupsi Sudah Tidak Penting Lagi?

RABU, 10 FEBRUARI 2021 | 07:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komitmen Presiden Joko Widodo dalam memberantas korupsi dipertanyakan. Sebab, dua tahun terakhir ini tingkat rasuah semakin meningkat berdasarkan survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, kasus korupsi yang menjerat dua menteri Kabinet Jokowi di periode kedua ini menunjukkan belum terlihat upaya mengevaluasi sistem pencegahan korupsi di lingkaran kabinet.

"Pemerintah hanya menyebut jeratan terhadap Edhy Prabowo dan Juliari menunjukkan revisi UU tidak melemahkan KPK. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya pemerintah tidak serius melihat korupsi yang sudah sangat dekat dengan jantung kekuasaan," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/2).


Kasus korupsi yang melibatkan penyelenggara negara setingkat Menteri menunjukkan persoalan kategori berat dalam pemberantasan korupsi.

Sebab, sangat tidak mungkin sistem pencegahan korupsi dapat dibangun disebuah Kementerian jika pemimpin Kementerian justru terlibat tindakan rasuah.

"Slogan saja tidak cukup untuk mencegah korupsi. Kerja-kerja konkret dan penegakkan hukum yang keras bagi pelaku korupsi bansos harus ditunjukkan ke masyarakat, banyak kejadian korupsi justru pelakunya ikut kampanye anti korupsi seperti Juliari dan kasus korupsi lainya," jelas Satyo.

Bahkan, menurutnya, kasus korupsi bansos merupakan fenomena yang harus menjadi refleksi serius pada upaya pemberantasan korupsi, terlebih di masa pandemi Covid-19.

"Apakah Presiden melihat isu korupsi sudah tidak penting lagi karena sudah menjabat selama dua periode?" kata Satyo.

"Atau memang isu korupsi bagi sebagian pihak justru sangat mengganggu, sehingga itu harus ditempatkan pada tempat yang tidak penting lagi? Sehingga membuat persepsi masyarakat kepada pemberantasan korupsi memburuk dalam periode kedua Jokowi ini," pungkas Satyo.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya