Berita

Tangkapan layar nomor antrean vaksinasi/Net

Politik

Crazy Rich Diduga Ikut Vaksinasi Di Puskesmas, Gerindra: Ini Nggak Bener

SENIN, 08 FEBRUARI 2021 | 08:24 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kehadiran warga dari crazy rich dan penyanyi yang diduga ikut menerima vaksinasi di DKI Jakarta menjadi sorotan publik.

Anggota DPRD DKI Jakarta asal Fraksi Partai Gerindra Wahyu Dewanto menjadi salah satu yang menyoroti hal itu. Wahyu menyoroti surat keterangan seorang sosialitas yang ikut vaksinasi massal dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang digelar pada 6 dan 7 Februari.

Menurutnya, dalam surat keterangan yang dibawa ke Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sosialita itu mengaku sebagai staf pengadaan apotik.

"Padahal vaksinasi massal hanya untuk tenaga kesehatan. Ini nggak bener ada crazy rich ikut vaksin massal. Kok merakyat banget ya," kata Wahyu sebagaimana diberitakan Kantor Berita RMOL Jakarta, Senin (8/2).

Video crazy rich ikut menerima vaksin diunggah melalui Instagram atas nama akun @helenalim899.

Dalam video  menampilkan sejumlah orang yang tengah menunggu antrian untuk melakukan vaksinasi Covid-19 di  Puskesmas Kebon Jeruk.

Saat ditelusuri, pemilik profil Instagram @helenalim899 itu dapat dikategorikan sebagai crazy rich atau orang dengan harta bergelimang. Bahkan akun @helenalim899 menyebut dirinya sebagai tokoh publik pada profil Instagramnya.

Diketahui, selain tenaga kesehatan ada lima kelompok lainnya yang akan menjadi penerima vaksinasi yakni tokoh masyarakat/agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah kecamatan, perangkat desa, dan perangkat rukun tetangga/rukun warga.

Selanjutnya, urutan ke-tiga adalah guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, atau setingkat/sederajat, dan perguruan tinggi.

Aparatur kementerian/lembaga, aparatur organisasi perangkat Pemerintah Daerah, dan anggota legislatif, menjadi proritas penerima vaksin Covid-19 urutan ke-empat.

Lalu masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi menjadi prioritas penerima vaksin virus corona urutan kelima. Prioritas terakhir ialah masyarakat sipil dan pelaku perekonomian lainnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya