Berita

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memperingatkan bahwa waktu untuk Amerika Serikat hampir habis untuk memperrbaiki kesepakatan nuklir Iran 2015/Net

Dunia

Menlu Iran: Waktu Habis Untuk AS Perbaiki Perjanjian Nuklir 2015

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 08:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Iran menantikan langkah cepat Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk mengembalikan perjanjian nuklir 2015 ke jalurnya.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyebut bahwa waktu bagi Amerika Serikat untuk memperbaiki langkah terkait perjanjian tersebut sangat terbatas.

Pasalnya, undang-undang yang disahkan oleh parlemen memaksa pemerintah Iran untuk memperkuat sikap nuklirnya jika sanksi Amerika Serikat tidak dikurangi hingga 21 Februari.


Zarif juga juga merujuk pada pemilihan umum di Iran pada bulan Juni mendatang. Jika seorang presiden garis keras terpilih pada pemilihan tersebut, maka hal ini bisa semakin membahayakan kesepakatan.

"Waktu hampir habis untuk orang Amerika, baik karena RUU parlemen dan suasana pemilihan yang akan mengikuti Tahun Baru Iran," kata Zarif dalam wawancara dengan surat kabar Hamshahri yang diterbitkan pada akhir pekan ini, seperti dikabarkan ulang Reuters.

Dia merujuk pada tahun baru Iran yang dimulai pada 21 Maret ini.

Sementara itu, parlemen, yang didominasi oleh kelompok garis keras diketahui telah mengeluarkan undang-undang pada bulan Desember yang menetapkan batas waktu dua bulan untuk pelonggaran sanksi.

Di sisi lain, pemerintahan Presiden Joe Biden sedang menjajaki cara untuk memulihkan kesepakatan nuklir yang ditandatangani Iran dengan kekuatan dunia tetapi ditinggalkan pada 2018 oleh mantan Presiden Donald Trump, yang memulihkan sanksi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya