Berita

Sistem pertahanan udara Rusia, S-400/Net

Dunia

Soal Penjualan S-400 Rusia Ke Turki, AS: Posisi Kami Tidak Berubah

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 07:30 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memiliki posisi yang serupa dengan pendahulunya, Donald Trump perihal penjualan sistem pertahanan udara Rusia, S-400, ke Turki.

Pada masa kepemimpinannya, Trump menghentikan pasokan jet F-35 ke Turki setelah Ankara membeli S-400 dari Rusia.

Biden sendiri tidak berencana untuk melanjutkan pengiriman jet tempur F-35 generasi kelima ke Turki kecuali jika Ankara menghentikan pembelian S-400 dari Rusia.


"Posisi kami tidak berubah. S-400 tidak kompatibel dengan F-35 dan Turki telah ditangguhkan dari program itu," ujar jurubicara Pentagon, John Kirby.

Lebih lanjut, Kirby mengatakan Turki seharusnya membeli sistem pertahanan Patriot, alih-alih S-400 yang memicu masalah dengan Washington. Ia juga menyebut Ankara memiliki banyak peluang untuk membeli Patriot, tetapi akhirnya memilih menggunakan teknologi Rusia.

Berbeda dengan yang disampaikan Kirby, otoritas Turki mengaku telah berulang kali berupaya membeli Patriot dari AS untuk waktu yang lama. Tetapi Gedung Putih menghentikan izin penjualan dari Departemen Luar Negeri.

Akibatnya, Turki mengatakan, Ankara mencari alternatif lain hingga memilih S-400 Rusia.

Setelah Turki menandatangani kesepakatan pembelian S-400 dengan Moskow, Departemen Luar Negeri menyetujui penjualan Patriot.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya siap membeli Patriot, tetapi tidak mengorbankan S-400. Erdogan menegaskan bahwa membeli persenjataan merupakan hak kedaulatan Turki.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya