Berita

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net

Dunia

Prioritas Di Timur Tengah Bergeser, AS Mulai Jauhi Israel Dan Arab Saudi

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 05:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pendekatan yang akan diambil oleh Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden akan berbeda dari pendahulunya, Donald Trump dalam hal menjalin hubungan dengan negara-negara Timur tengah.

Seorang mantan analis Departemen Luar Negeri untuk urusan Timur Tengah, Aaron David Miller mengatakan, prioritas AS di kawasan tersebut akan bergeser sedikit, menjauhi Israel dan Arab Saudi.

"Dengan Israel dan Arab Saudi, hubungan yang pada dasarnya diputuskan untuk direhabilitasi oleh Trump setelah (Barack) Obama, Anda memiliki pemerintahan Biden yang siap untuk mengambil jarak yang lebih jauh, meski tidak dalam proporsi simetris," ujar Miller, seperti dikutip Sputnik, Minggu (7/2).


Miller mengatakan, Biden memiliki waktu hingga hasil pemilihan keempat dilakukan oleh Israel, di mana ada kemungkinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kembali terpilih.

Pendapat Miller itu tampaknya dikuatkan oleh pidato kebijakan luar negeri pertama Biden pada Kamis (4/2). Ketika itu, Biden menyebut akan menghidupkan kembali aliansi AS, tetapi nama Israel tidak disebutkan di dalamnya.

Selain itu, Biden juga belum menghubungi Netanyahu melalui percakapan telepon resmi.

Sementara terkait dengan Arab Saudi, Miller mengatakan, Biden sendiri telah mengumumkan bahwa AS menghentikan semua dukungan untuk operasi ofensif yang dipimpin Saudi di Yaman. Meski ia juga menyebut Arab Saudi akan tetap menjadi mitra dalam memerangi teror di kawasan.

Sebagai tindak lanjut, Gedung Putih dilaporkan menghentikan penjualan senjata yang diusulkan senilai 760 juta dolar AS ke Arab Saudi, yang termasuk 3.000 GBU-39 Stormbreaker.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya