Berita

Banjir melanda Semarang, Sabtu (6/2)/Net

Politik

Semarang Kebanjiran, Anies Disalahkan, FPPJ: Ini Namanya Nabok Nyilih Tangan

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 00:24 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Banjir besar merendam Ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang, pada Sabtu (6/2). Hujan yang mengguyur Semarang sejak Jumat kemarin dengan intensitas tinggi, membuat sembilan kecamatan di Semarang terendam banjir.

Yaitu Kecamatan Tugu, Ngaliyan, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Timur, Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari. Genangan air bervariasi mulai dari 30 hingga 100 centimeter.

Pihak BPBD setempat pun telah mengirimkan perahu karet guna mengevakuasi korban banjir di beberapa wilayah yang genangannya mencapai 100 centimeter, untuk dibawa ketempat yang lebih tinggi dan aman.


Seperti biasa, banjir yang merendam Semarang juga diramaikan dengan cuitan warganet.

Namun, alih-alih meminta pertanggungjawaban Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas bencana banjir yang menyusahkan warga, warganet justru menyalahkan Anies Baswedan yang memimpin DKI Jakarta.

Sejak Sabtu pagi, belasan ribu akun Twitter ramai menghubungkan banjir Semarang dengan Anies Baswedan.

Padahal publik tahu bahwa Jawa Tengah dipimpin Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan.

"Pak anies baswedan ke mana semarang kok bisa banjir gini," tulis  seorang warganet.

"Pak Anies kemana inih? Semarang banjyerrr pakk...," lanjut warganet lainnnya.

Atas komentar netizen tersebut, Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansah, pun merespons keusilan warganet yang menyalahkan Anies Baswedan atas banjir Semarang.

"Ini namanya warganet nabok nyilih tangan. Artinya memukul Gubernur Ganjar Pranowo dengan 'meminjam' tangan Anies Baswedan," kata Endriansah melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/2).

Menurut Endriansah, warganet saat ini sedang mengolok-olok Ganjar Pranowo yang terbukti tak mampu mengelola provinsinya dengan baik. Padahal Ganjar sudah memasuki periode keduanya di Jawa Tengah.

"Ganjar sendiri dikabarkan sangat berambisi nyapres. Namun dari banyak survei, popularitas dan elektabilitasnya masih di bawah Anies," kata Endriansah, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.

"Pesan tersirat dari olok-olok warganet adalah, mungkin Ganjar tak akan mampu bersaing dengan Anies," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya