Berita

Perdana Menteri Jean Castex/Net

Dunia

Situasi Makin Tak Terkendali, Pakar Kesehatan Prancis Sarankan Lockdown Nasional Ketiga

SABTU, 06 FEBRUARI 2021 | 08:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ahli kesehatan dan kepala rumah sakit Prancis yang kewalahan dengan bertambahnya pasien Covid-19, menyerukan agar negara itu kembali melakukan penguncian nasional baru. Upaya untuk menahan laju pandemi yang semakin mengkhawatirkan perlu diperketat lagi.

Frederic Valletoux, pimpinan Federasi Rumah Sakit Prancis (FHF), yang juga walikota Fontainebleau di selatan Paris, mengatakan kepada LCI TV, bahwa situasi di rumah sakit tempatnya itu masih terkendali untuk saat ini, tetapi lain halnya dengan yang terjadi di banyak daerah lainnya di mana situasi akibat pandemi masih sangat 'sangat tegang'.

Bruno Riou, kepala tim krisis rumah sakit AP-HP Paris, pada hari Jumat (5/2) memperingatkan bahwa rumah sakit dan unit perawatan intensif yang paling terpukul oleh Covid-19 perlu mulai menunda beberapa prosedur lain.

Peringatan keduanya datang sehari setelah Perdana Menteri Jean Castex mengatakan bahwa situasi Covid-19 di Prancis memang rapuh, tetapi dia tidak membenarkan penguncian baru saat ini.

Castex mengatakan tingkat infeksi tidak akan menurun secara drastis sekalipun diberlakukan lockdown.

"Kita harus tetap berpegang pada pembatasan yang sudah kita miliki, tetapi situasi hari ini tidak membenarkan penguncian nasional yang baru," katanya dalam konferensi pers, seperti dikutip dari AFP, Jumat (5/2).

Kata-katanya bertentangan dengan pandangan yang disuarakan oleh beberapa petugas medis Prancis terkemuka.

Kepala penyakit menular di rumah sakit Saint Antoine di Paris pada hari Jumat mengatakan langkah-langkah baru untuk mengekang penyebaran infeksi "tak terhindarkan".

"Kami masih berada di dataran tinggi di Prancis. Dan untuk menurunkannya, langkah-langkah pembatasan baru tidak akan terhindarkan," kata Karine Lacombe kepada radio France Inter.

Prancis memberlakukan dua penguncian nasional tahun lalu dan saat ini memiliki salah satu jam malam paling ketat di dunia, mulai dari jam 6 sore hingga 6 pagi.

Dalam konferensi persnya, Castex mengatakan pengetatan progresif negara itu memungkinkannya menjaga ekonomi lebih terbuka daripada yang bisa dilakukan beberapa negara tetangga.

Namun dia memperingatkan tidak boleh ada jeda dan meminta perusahaan untuk memberlakukan lebih banyak kerja jarak jauh dari rumah.

“Jika memungkinkan, bekerja dari rumah lebih baik," ujarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya